You are a great person if you ready to fall when you try to jump

The Elements [Part 5]

The Elements_ver1

The Elements

––Fifth Part

 

 

**

 

Love is a prank

“Love can make you become crazy.”

 

(Yoonhee’s POV)

 

Akhir-akhir ini sejak aku dan namja bernama Cho Kyuhyun itu dekat, aku selalu berada di dekatnya. Bukan aku yang menghampirinya, tapi dia yang selalu menghampiriku dan selalu menggandeng tanganku ke mana pun kedua kakinya melangkah. Dia baik, dulu kami bertemu saat dia menyelamatkanku dari preman-preman jalanan yang hampir mengambil dompetku. Dia juga lucu, manis, dan agak aneh. Aku memaklumi sifatnya yang suka tebar pesona. Ya, seisi sekolah ini pun pasti tahu Cho Kyuhyun itu pria yang sangat digandrungi siswi-siswi di sini. Tidak heran, wajahnya tampan, pintar, dan baik. Menurutku dia hampir mencapai taraf sempurna, tapi ya seperti yang kubilang tadi, dia selalu berada di dekatku yang secara tak langsung membuat gadis-gadis yang menyukainya menjauh karena berpikir kami ini pasangan kekasih.

 

“Kyuhyun, aku mau tanya,” ujarku tiba-tiba saat kami berada di komplek perumahan yang menjadi tempat tinggalku. Kyuhyun sedang melajukan sepeda motornya, mengantarku pulang.

“Tanya apa?” sahutnya tanpa mengalihkan perhatian dari jalan di depannya.

“Apa aku tidak merepotkanmu kalau kau terus-terusan menjemput dan mengantarku pulang?” tanyaku dengan wajah yang sedikit tertunduk walaupun pada faktanya dia tidak bisa melihat wajahku.

“Tidak, aku malah senang bisa mengantarmu. Waeyo? Kenapa bertanya seperti itu?” ujarnya yang membalikkan pertanyaanku.

“Ah, ani…” sahutku pelan. Lalu tiba-tiba terlintas pertanyaan aneh yang muncul di pikiranku. Sebenarnya aku ragu, tapi.. mau bagaimana lagi? Daripada aku penasaran? “Aku boleh tanya satu hal lagi?” tanyaku lagi, membuat Kyuhyun terkekeh pelan dan bergumam mengizinkanku untuk kembali melontarkan pertanyaan. “Apa kau tidak takut terus bersamaku?” tanyaku.

Ia terdiam, lalu berkata dengan nada penuh kebingungan. “Maksudmu?”

“Mm.. Maksudku..” Haah.. Kenapa rasanya jadi sulit begini? Jantungku rasanya mau lepas saking gugupnya. “Maksudku.. Apa kau tidak takut kalau gadis-gadis yang menyukaimu menjauh darimu? Apa kau tidak takut tidak ada yang mau menjadi pacarmu kalau kau selalu dekat denganku? Hmm.. Maksudku, apa kau tidak khawatir mereka mengira kita pacaran?” tanyaku yang sontak membuat Kyuhyun mengerem mendadak yang berakhir dengan wajahku yang menubruk punggungnya.

“Akh…” ringisku pelan sambil menggosok hidungku yang sepertinya sudah hampir memerah karena menubruk punggung tegap milik Kyuhyun.

Kenapa dia mengerem mendadak, sih? Untungnya jalan di sini sedang sepi.

“Maksudmu?” tanya Kyuhyun cepat sambil turun dari motor dan melepas helmnya.

Mau tidak mau aku juga ikut turun, menatapnya heran.

“Kan sudah kubilang, bagaimana kalau kau tidak punya pacar sampai tua jika terus-terusan berada di dekatku?” ujarku yang membuat wajahnya berubah terkejut. Apa aku salah bicara?

“Pftt…”

Sekarang wajahnya malah memerah dengan sebelah tangannya yang menutup mulutnya, seperti sedang menahan sesuatu. Lalu sedetik kemudian, tawanya meledak. Suaranya keras sekali, sampai-sampai membuatku menutup kedua telingaku. Lihat saja, dia sampai memegang perutnya seperti itu.

Wae? Apanya yang lucu?” tanyaku kesal dengan sedikit memanyunkan bibirku.

Kenapa dia malah tertawa sekeras itu? Dia pikir aku bercanda, huh? Dasar aneh!

“Kau.. Kau lucu sekali, Yoonhee-ya..” ujarnya di sela-sela usahanya untuk menghentikan tawanya.

“Aku rasa tidak ada yang lucu dari kalimatku barusan,” ujarku datar, membuatnya gemas dan akhirnya mencubit kedua pipiku dengan cukup keras.

Sebelum dia membuat kedua pipiku memerah, segera kulepaskan kedua tangannya pada pipiku. Lalu ia tertawa kecil sembari menyentuh kedua pundakku dan menatapku dalam.

“Dengar, aku tidak peduli apa yang gadis-gadis itu pikirkan. Aku tidak pernah peduli pada orang lain, kau tahu itu kan? Yang hanya kupedulikan hanya kau, Yoonhee. Hanya dirimu, Baek Yoon Hee.”

Aku rasa otakku mulai tidak waras sekarang. Apa aku mulai berpikir bahwa aku adalah salah satu orang terpenting dalam kehidupannya? Atau jangan-jangan ini hanya ilusi?

Ia terkekeh saat melihatku mengerjap-ngerjapkan kedua mataku dan menepuk-nepuk kedua pipiku sendiri. Ia menyingkirkan tanganku dari wajahku, dan menggenggamnya erat. Kedua matanya kembali menatapku dalam-dalam, membuatku kembali tenggelam dalam matanya yang gelap.

“Mau tahu satu hal? Tapi ini rahasia,” bisiknya pelan yang membuatku menganggukkan kepala dengan antusias dan berjanji untuk tidak membocorkan rahasianya.

Bayangkan, ini adalah rahasia Cho Kyuhyun! Tidak semua orang kan bisa tahu rahasianya, bisa tahu kepribadiannya saja itu hampir mustahil mengingat namja ini terkesan dingin dan tak tersentuh oleh orang lain.

“Ini tentang gadis yang kusukai,” bisiknya lagi yang sontak membuat kedua mataku membulat. Ternyata Kyuhyun normal juga, ya?

“Si… siapa? Apa aku mengenalnya?” tanyaku cepat. Dadaku sudah berdebar-debar menunggu jawabannya. Dan ia hanya mengangguk, membuat jantungku hampir lepas dibuatnya.

“Apa dia sekelas dengan kita?”

Ia kembali mengangguk. Ini membuatku semakin penasaran dan rasanya jantungku hampir copot. Tubuhku juga rasanya melemas. Jika aku tidak ingat di depanku ada Kyuhyun, mungkin aku sudah terduduk di tanah saking lemasnya. Aku kenapa? Apa aku kecewa karena dia punya gadis yang disukai? Atau jangan-jangan.. aku mulai menyukainya?

Nugu?” tanyaku lagi, kini dengan suara yang lebih pelan dan lemah. Aku sudah berusaha mati-matian menahan agar air mataku tidak keluar dan membuatku tampak konyol di matanya. Baginya aku hanya sahabat, kan? Sama seperti aku menganggapnya selama ini. Tapi… Ada perasaan tidak rela untuk melepasnya pada gadis lain.

“Apa Young Eun?” tanyaku lagi setelah hanya hening yang kudapat darinya. Ia masih terdiam, membuatku hampir kesal dan ingin menangis sekarang. Apa dia sedang mempermainkanku? “Atau Hee Rin?” tanyaku lagi, menyebutkan teman-teman yeoja di kelasku yang termasuk gadis yang pintar dan mengagumkan. Sangat berbeda denganku yang hanya bermodal kepandaian di bidang sastra.

“Siapa gadis itu, Kyuhyun? Beri tahu aku! Apa… Shin Chae Kyung?” tanyaku dengan semakin menggebu-gebu.

Kyuhyun menggeleng dengan senyum penuh arti di bibirnya.

“Shim Changmin…?”

“Hey, Shim Changmin itu laki-laki. Kau pikir aku gay?” ujarnya dengan ekspresi datar pertanda kesal yang membuatku tertawa kecil.

“Lalu siapa? Jangan membuatku penasaran. Ayo, beri tahu aku sekarang!” kataku memaksanya untuk segera menjawab sambil mengguncang-guncangkan lengan bajunya.

“Tapi kau janji, ya… Setelah kusebutkan, kau harus membantuku untuk menjadikannya sebagai pacarku,” ujarnya yang sontak membuat seluruh persendianku hampir lepas.

Tubuhku melemas dan mataku mulai memanas. Dia.. mempermainkanku? Bagaimana mungkin aku bisa membantunya mendekati gadis itu, sementara aku sendiri tidak rela melepaskannya untuk gadis lain? Maaf, Kyuhyun.. Untuk saat ini aku tidak bisa jadi temanmu yang baik.

“A-aku…”

“Ayo, berjanjilah..” ujarnya sambil menangkupkan kedua tangannya dan menatapku penuh harap.

Dengan lemah aku mengangguk, padahal dalam hati rasanya aku ingin menangis.

“Namanya..” Ia mendekatkan wajahnya padaku dan membisikkan sesuatu tepat pada telingaku. Saat satu nama keluar dari bibirnya, kedua mataku rasanya mau keluar dari kelopaknya. “Baek Yoon Hee..

Baek Yoon Hee? Ah, aku pasti sudah gila.

“Heh?”

Ia tersenyum penuh arti, menatapku yang masih bingung dengan keadaan ini. Dia baru saja menyebut namaku. Itu berarti…

“A-aku?” ucapku tak percaya sambil menunjuk diriku sendiri.

Kyuhyun mengangguk dan melebarkan senyuman memabukkannya. Ini mimpi? Apa aku demam sampai-sampai mimpi aneh seperti ini? Apa ini kenyataan?

“Kyu.. Kyuhyun, kau tidak bercanda, kan?” tanyaku penuh harap. Berharap dia serius dengan ucapannya.

“Tidak, aku serius.”

Oh, Tuhan… Jantungku rasanya mau lepas. Atau.. apa jantungku memang sudah lepas, ya? Aish, Baek Yoon Hee bodoh! Bagaimana mungkin jantungmu lepas kalau nyatanya kau sedang berdiri menatap wajah Kyuhyun?

“Nah, sekarang kau harus menepati janjimu. Kau harus menjadi pacarku sekarang juga!” ujarnya girang sambil memelukku erat.

Aku yang masih merasakan separuh rohku hilang, hanya bisa membalas pelukannya dengan canggung. Dengan bodohnya aku masih bertanya-tanya dalam hati, apa ini kenyataan? Aku, Baek Yoon Hee adalah pacar Cho Kyuhyun?

“Kyuhyun, pukul aku,” ujarku, membuatnya melepaskan pelukannya dan menatapku aneh.

“Heh? Kau bilang apa?”

“Pukul aku, atau.. cubit aku saja di sini,” ujarku sambil menunjuk-nunjuk pipi kananku.

Ia semakin mengerutkan dahinya, bingung dengan sikapku.

“Ini supaya aku berhenti berpikir bahwa ini hanya mimpi,” jelasku yang membuatnya semakin bingung.

“Aku.. harus memukulmu di situ?” tanyanya masih dengan dahinya yang mengernyit heran sambil menunjuk pipi kananku.

Aku mengangguk cepat, sementara Kyuhyun hanya menghela nafasnya panjang.

“Mana bisa aku menyakitimu, bodoh..” gumamnya.

Ia kembali mendekatiku dan menangkup kedua sisi wajahku dengan kedua tangannya, membuatku bisa merasakan detak jantungku sendiri, darahku yang berdesir, dan rasa panas yang menjalar di permukaan wajahku. Dia mau apa?

“Aku tidak perlu memukulmu, Yoonhee. Yang kau butuhkan hanya ini…” ucapnya seraya mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibirnya pada… bibirku?

Bibirku?! Dia menciumku?!

Jantungku rasanya mau lepas, bahkan saking tidak percayanya aku sampai tidak bisa menggerakkan kedua tanganku. Aku hanya diam dengan kedua mataku yang terbuka lebar, membiarkan Kyuhyun melakukan aktifitas bibirnya pada permukaan bibirku. Sedangkan aku? Aku hanya membeku di tempat, merasakan apa yang dinamakan ‘ciuman’.

“Bagaimana? Ini bukan mimpi, kan?” tanyanya jahil setelah melepaskan tautan bibir kami.

Ia terkekeh pelan, lalu menarik tanganku untuk segera naik ke atas motornya dan segera pulang. Tapi aku masih membeku di tempatku, membuatnya menoleh dan kembali menghampiriku dengan tatapan heran.

“Yoonhee-ya? Kau kenapa?” tanyanya bingung saat didapatinya aku hanya menatapnya.

Ini ciuman pertamaku dan dia.. dia orang pertama yang mencurinya dariku. Astaga, apa ini mungkin terjadi padaku? Orang yang kusukai juga menyukaiku?
“I-itu tadi.. ciuman pertamaku, Kyuhyun..” ucapku pelan masih dengan terpaku menatapnya yang lebih tinggi beberapa centimeter dariku.

Ia tertawa pelan sambil mengacak rambutku.

Jinjja? Wah, aku beruntung sekali bisa menjadi yang pertama bagimu,” ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya jahil.

Benar, dia yang pertama untukku. Dan.. Astaga, Tuhan.. Ini bukan mimpi!

Ya! Baek Yoon Hee, kau kenapa?! Apa aku menyakitimu?!” tanyanya panik sambil menenangkanku yang kini sudah berurai air mata.

Aku bodoh sekali. Bagaimana mungkin saking terharunya aku bisa menangis dengan sebegini konyol di hadapannya? Memalukan.

“Yoonhee, maafkan aku.. Apa aku keterlaluan? Maaf.. Maafkan aku sudah mencuri ciuman pertamamu.. Tapi, bagaimana cara mengembalikannya? Aku sudah terlanjur mencurinya,” tanyanya dengan semakin panik, bingung bagaimana cara untuk menghentikan tangisanku sambil mengacak rambutnya kasar.

Perutku terasa tergelitik mendengar ucapannya. Dia bahkan kebingungan mengembalikan ciuman yang sudah ia curi dariku.

“Pfft…”

Kemudian, ia tertegun mendengar suara tawa yang sedikit demi sedikit keluar dari bibirku. Tangisanku berhenti, berganti dengan tawa yang sedikit menggelitik hatiku saat melihat kepanikannya. Tak lama kemudian ia tersenyum, lalu ikut tertawa bersamaku.

“Maaf sudah membuatmu khawatir,” ujarku sambil menghapus air mata di kedua pipiku. “Aku tidak menyalahkanmu sudah mencuri ciumanku, aku hanya.. terlalu senang mungkin?”

“Oh, jadi kau senang sudah jadi pacarku, ya?” tanyanya dengan sebelah tangannya yang mencubit pipiku.

Aku mengangguk dan lagi-lagi membuatnya mengacak rambutku pelan.

“Jadi…” Ia kembali mendekatkan wajahnya padaku, membuatku sedikit berjengit ke belakang, menghindari wajahnya yang semakin memapas jarak antara wajah kami. “…aku boleh mencurinya lagi kapan-kapan?” lanjutnya yang sontak membuat kedua mataku kembali membulat.

“Ka-kau…”

“Hahaha… Sudahlah, ayo pulang,” ujarnya sembari menarik tanganku menuju motornya.

Jadi sekarang aku adalah pacar seorang Cho Kyuhyun? Sulit kupercaya, tapi ini memang kenyataan. Aku dan Kyuhyun bukan lagi sahabat, tapi sepasang kekasih. Kyuhyun, bagaimana ini? Aku tidak bisa berhenti untuk tersenyum.

 

**

 

(Hyemi’s POV)

 

Kulihat Sohee baru saja mengeluarkan api dari telapak tangannya, tapi seseorang dengan cepat menyiramkan air padanya hingga api itu padam dari jarak jauh. Orang itu bukan aku, tapi phortunees yang lain, Lee Sungmin. Sohee mengerjapkan kedua matanya tak percaya, lalu berlari ke arah si pelaku yang bertanggung jawab atas kejengkelannya, bersiap untuk mendaratkan kepalan tangannya pada Sungmin yang sudah berlari dan meledakkan tawanya.

Senyumku mengembang menatap mereka berdua yang semakin hari semakin akrab, sementara Kyuhyun tengah sibuk mengamati layar ponselnya sambil tersenyum aneh di sudut ruangan. Anak itu kapan sih tidak aneh? Tapi senyumku perlahan memudar saat tatapanku beralih pada sosok yang tengah mengamati keakraban Sohee dan Sungmin dari tempat duduknya.

“Ada apa?” tanyaku pelan sambil menepuk bahunya yang tegap.

Kedua mata tajamnya beralih menatapku yang sudah duduk di hadapannya. Aku kembali menoleh ke belakang, Sohee dan Sungmin sekarang sedang tertawa bersama di halaman belakang.

“Menyesal?” tanyaku lagi, sementara orang yang sedang kutatap hanya menundukkan kepalanya dalam-dalam. “Ceritalah, kau tidak akan pernah tahu kapan kau membutuhkan saat-saat untuk berbagi cerita,” ucapku memancingnya untuk bercerita sambil menuangkan air putih ke dalam gelas kaca dan meneguk isinya.

“Tetap tidak mau cerita? Ya sudah,” ucapku dengan sengaja seraya bangkit dan hendak pergi meninggalkannya.

Tapi sebelum langkahku dengan pasti menjauh, ia sudah mencekal pergelangan tangan kiriku dan menariknya hingga aku kembali duduk di hadapannya.

“Tidak ada yang ingin kuceritakan, aku hanya membutuhkanmu untuk menghiburku mungkin?” ucapnya sedikit ragu dengan melepaskan tanganku yang masih dicekalnya.

“Apa dengan memandangiku saja kau sudah merasa terhibur?” tanyaku saat kudapati ia hanya menatapku tanpa berkedip.

Ia tersenyum lebar, lalu menyentuh hidungku dan sedikit mencubitnya.

“Kau masih kekasihku, kan?” tanyanya pelan yang lagi-lagi membuat rasa panas merambati kedua pipiku dan membuat darahku berdesir.

“Menurutmu?” ucapku balik bertanya dengan senyuman yang entah kenapa bisa terukir di bibirku.

“Ya, kau masih kekasihku,” ucapnya seraya memajukan wajahnya dan mengecup dahiku sekilas, lalu kembali melanjutkan. “Dan aku tidak akan melepaskanmu.”

“Aku rasa ada sedikit pemaksaan di sini,” ucapku sambil mendesah keras, berpura-pura kesal.

Yaa, kau tidak boleh memutuskanku. Ingat? Dulu saat aku bilang kau harus jadi pacarku, kau hanya mengangguk. Itu berarti kau mau jadi pacarku, kan?” godanya sambil mencolek daguku.

Aish, dia genit sekali.

“Hey, hentikan itu,” sungutku sambil mencubit lengannya yang malah membuatnya tertawa keras-keras.

Kedua matanya semakin menyipit saat ia meledakkan tawanya yang hampir menembus gendang telingaku. Dan aku hanya diam sambil melebarkan senyum lega saat melihat tawanya. Setidaknya sekarang ia tidak murung lagi. Tidak ada yang perlu kukhawatirkan sekarang.

Eh, aku khawatir? Entahlah, yang pasti melihatnya murung dan bersikap tidak seperti biasanya padaku membuatku sedikit tidak nyaman. Dia terlihat seperti bukan Yesung yang kukenal. Dia benar, aku masih pacarnya, kan? jadi wajar saja kalau aku bersikap seperti ini. Aku mulai menyukainya? Jawabannya, aku tidak tahu.

“Sudah merasa lebih baik?” tanyaku saat tawanya mulai mereda.

Ia mengangguk dengan menyunggingkan senyumnya yang entah kenapa membuat degup jantungku mulai tidak normal.

“Mau jalan-jalan?”

“Ke mana?”

“Kutraktir es krim.”

Kajja!”

Inilah kelemahanku, aku selalu tidak bisa menolak tawarannya saat menyebutkan es krim atau cokelat. Dan sialnya, Yesung menggunakan kelemahanku itu dengan sebaik-baiknya.

 

**

 

(Author’s POV)

 

Yesung menggenggam tangan Hyemi dan menggandengnya sambil melangkahkan kakinya keluar dari toko itu dengan langkah ringan. Senyum senang terus terlihat di bibirnya saat ia menatap wajah Hyemi yang sedang menikmati es krim vanillanya. Dia sudah tahu titik kelemahan Hyemi, hanya es krim atau cokelat. Ya, hanya itu yang ia perlukan untuk ‘menjinakkan’ gadis yang sudah membuatnya tergila-gila ini. Dan Yesung bersyukur ia masih memiliki gadis ini sebagai penyemangatnya.

Hari ini ia sedang murung menatap dengan perasaan hampa pada Sungmin yang bisa membuat Sohee memperlihatkan senyum dan tawanya. Ya, hanya Sungmin yang bisa melakukan itu. Hanya namja itu yang bisa membuat Yesung melihat senyuman yang sudah lama tidak ia lihat. Tapi dengan kedatangan Hyemi, ia bisa mengurangi rasa sedihnya sedikit demi sedikit, walaupun tidak semuanya hilang. Setidaknya ia sudah merasa lebih baik sekarang.

“Aku mau tanya,” ucap Hyemi sambil menjatuhkan dirinya pada bangku taman, tanpa ada perasaan ingin melepaskan genggaman Yesung pada tangan kirinya.

“Apa?”

“Kenapa kau bisa jatuh cinta padaku?”

Yesung tertegun mendengar pertanyaan yang terlontar dari bibir Hyemi. Pertanyaan yang tak pernah terlintas di otaknya. Tapi beberapa detik yang lalu gadis yang berada di hadapannya itu baru saja melemparkan pertanyaan tak terduga itu padanya.

Wae? Kau ragu padaku?” tanya Yesung takut-takut. Takut kalau dugaan benar, Hyemi meragukannya.

Hyemi menggeleng pelan, lalu menundukkan kepalanya. “Ani, hanya bertanya. Aku menunggu jawabanmu, Yesung..” ucapnya pelan, mungkin takut Yesung tersinggung akan pertanyaannya barusan.

“Aku juga tidak tahu..” ucap Yesung pelan, menengadahkan kepalanya menatap langit biru yang terhampar luas di atas kepalanya.

Hyemi mengangkat wajahnya, menatap Yesung dengan tatapan antara bingung, sedih, dan kecewa. Ia tidak mengerti dengan jawaban yang pria itu berikan, dan terlebih kenapa Yesung tidak tahu jawaban apa yang harus ia jawab? Ini yang Hyemi takutkan dalam hubungan mereka yang terlampau cepat, ia takut Yesung hanya mempermainkannya.

Mwo?” ucap Hyemi lirih, tak puas dengan jawaban Yesung. Ia rasa air matanya sudah menumpuk di pelupuk matanya. Kecewa? Pasti. Sekali lagi, ia takut pria ini hanya mempermainkannya saat ia mulai merasakan hatinya mulai jatuh pada Yesung.

“Aku.. aku memang tidak tahu..” ucap Yesung yang masih tidak menatap Hyemi yang kini mulai merasakan emosinya tak beraturan.

Tangan kanan Hyemi bahkan hampir meremas cone es krim yang berada dalam genggamannya.

“Kenapa? Kenapa kau tidak tahu?” tanya Hyemi sedikit mendesak Yesung untuk segera menjawabnya.

“Karena perasaan itu datang begitu saja,” ucap Yesung, membuat bibir Hyemi bungkam dan tatapannya hanya terpaku pada wajah Yesung yang masih menatap langit di atasnya.

“Apa..?” ucap Hyemi, meminta Yesung mengulangi perkataannya, memastikan bahwa telinganya masih bisa berfungsi dengan baik.

“Perasaan itu datang begitu saja saat aku melihat satu gadis yang berdiri tepat di hadapanku,” ucap Yesung sedikit terkekeh seraya mengalihkan tatapannya pada Hyemi yang masih tertegun mendengarkan penuturannya.

Mereka kembali teringat pada kejadian beberapa waktu lalu saat Yesung menarik Hyemi secara tiba-tiba saat ia melarikan diri dari Joy dan Sohee yang mengejarnya.

“Waktu itu aku menariknya dan membawanya berlari bersamaku. Lalu.. aku baru tahu ternyata gadis itu sangat menarik,” lanjut Yesung sambil mencubit pipi Hyemi yang langsung menarik kesadaran gadis itu kembali ke dunia nyata. “Jadi begitu caraku jatuh cinta padamu,” ucap Yesung sambil merebut es krim yang masih berada di tangan Hyemi dan melahapnya.

“Boleh aku tanya sesuatu?” tanya Yesung, menatap wajah Hyemi yang masih terpaku pada sosoknya.

“Apa?”

“Kenapa kau menerima pernyataan cintaku?”

“Kau mau tahu jawabannya?”

“Tentu saja.”

“Jawabannya, aku tidak tahu.”

Yesung membulatkan kedua matanya menatap Hyemi yang menjulurkan lidahnya, mengejek Yesung yang terlihat begitu bodoh dengan ekspresi terkejutnya. Hyemi beranjak dan berlari sebelum Yesung mengejarnya.

Ya! Itu kan jawabanku! Dasar! Hey, tunggu aku! Jangan lari kau!!”

 

**

 

The Game

“Jadi ada phortunees dan safhire yang sedang saling jatuh cinta di sini, Hyuk?” ucap yeoja dengan kemeja hitam dan topi yang menutupi sebagian wajahnya, menatap tajam pada seorang gadis dan pria yang sedang berlari-larian di luar sana.

Namja berhoodie di hadapannya hanya terkekeh sambil menyesap kopi yang masih panas. Lalu ia melemparkan tatapannya keluar jendela café, menatap ke arah pandang gadis yang duduk di hadapannya.

“Air dan api, heh? Menarik, mereka bisa saja saling membunuh,” ucap namja itu sambil tersenyum licik, membuat yeoja di hadapannya tertawa pelan mendengar ucapannya.

“Jadi itu rencanamu, huh? Mengadu domba mereka, lalu membuat pasangan kekasih itu saling membunuh?”

Namja itu tertawa renyah.

“Kau jelas-jelas bisa membaca apa yang ada di pikiranku, Nara,” ucapnya sambil memundurkan tubuhnya dan bersandar pada sandaran kursi.

Yeoja itu kembali memperdengarkan suara tawanya. Terdengar indah untuk ukuran seorang yeoja. Tapi siapa sangka di balik suara tawa yang khas itu, terdapat rencana busuk yang akan menghancurkan kebahagiaan banyak orang?

“Aku jelas bisa membaca pikiranmu, Sayang. Bahkan saat kau berpikir seribu kali bahwa kau sangat mencintaiku,” ucapnya sambil sedikit mencondongkan tubuhnya ke depan.

Namja di depannya menyeringai lebar.

“Dari mana kau tahu?”

“Bukankah memang itu kenyataannya?” ucap yeoja itu sambil menyesap kopinya.

Namja itu tersenyum lebar, menatap yeoja di depannya yang merupakan kekasih sekaligus kaki tangannya dalam rencana menghancurkan khema-khema yang terbebas dari pemberontakan beberapa puluh tahun yang lalu.

Benar, mereka bekerja di bawah perintah para pengkhianat Thavchora. Dan sebentar lagi permainan akan segera dimulai.

 

 

 

-To be continued-

 

 

 Annyeong~~~ Mohon maaf untuk keterlambatan karena sempat stuck untuk beberapa lama hehehe… Cerita ini mungkin akan menjadi lebih gaje dan membosankan, tapi saya tetap menghargai chingudeul semua yang sudah bersedia menunggu FF ini.

 

-KAMSAHAMNIDA~ ^^

13 responses

  1. Ninggalin jejak dulu !

    June 5, 2013 at 12:40 pm

  2. Okeee !! pertama mau bilang KHAMSAHAMIDA SAENG~ *bow* 😀
    Akhirnya udah ada klanjutannya 😀 Abang Api Yesungku dan Si Kyu 😀
    Oh iyaa, oke kayaknya udah mau dimulai konflik besarnya yah ? 😀
    Tapi Yesung hyemi momentnya kurang disini saeng 😐 tapi semoga next partnya Yesung Hyemi momentnya agak banyak *ngarep* hhehe 😉

    Oke ditunggu next partnya yah 🙂 Keep writing !

    June 5, 2013 at 12:56 pm

    • Wah udah dipost yaa??? *baru nyadar schedulenya haha*
      Neee, eon.. sama2, aku jg mau blg terima kasih hehehe 😀
      Haha iyaaa, di part kedepannya harus brain storming buat konfliknya fuuuuh u.u

      June 5, 2013 at 2:04 pm

      • hhehe, iya selamat peras otak+imajinasi saeng ! Fighting !

        June 9, 2013 at 6:14 am

  3. Iyoung Gaemfly407

    Finally publis jg nih epep, makin seru aja nih!! Bkin ngakak aja pasangan Kyu-Yoon Hee ini, apalagi pas Kyu bingung cr balikin ciuman’ny kkk~ polos bnget sih!!
    Bernafas lega untk hubungan Yesung-Hyemi, untung msh lnjut dan kayanya mkin romantis aja!!
    Apa itu?? Sjak kapan Hyuk yg polos jd jahat gitu,, jngan2 ketuker sm Kyu *ditabok Kyu* tp kerenlah, sisi lain dr seorang Hyuk Jae,,
    Yesungmin deh, next part di tnggu^^ fighting!!

    June 6, 2013 at 1:08 am

  4. deewookyu

    saengiiiee.

    akhiir nya bisa jg senyum

    my queen end
    element dateng dilanjutiin…..

    sempet streeemming otak dulu
    buat nginget jalan cerita nya…

    YesungKyu deh…..lanjuutt….

    ..with complicated conflik..

    tendaaanggg hyukjaeee..ccdddyytthuuuuiiiiingggg..!!!! qikqiqkqik

    June 7, 2013 at 2:12 am

    • haha apalagi saya.. saya aja lupa XD
      makasih ya ^^

      June 7, 2013 at 8:42 am

  5. Ayunie CLOUDsweetJewel

    Akhirnya ada juga lanjutannya.

    JongMi momentnya kurang banget, chingu. Tambahin lagi dong. Wkwkwkw
    Hyuk jadi penjahat disini? Andweeeeee

    June 8, 2013 at 6:11 pm

  6. dclouds

    Cast baru ya?? Hyukjae sama nara?? Tumben hyukjae jadi antagonis,, biasanya ketemu cerita hyukjae selalu di bully,, apalagi sama si magnae..

    Seru ceritanya,, tentang pengendali element,, cerita cinta nya juga keren,, apalagi jongwoon sama hyemi.. Kekekekeke..

    Lanjuutttttttt 🙂

    June 12, 2013 at 4:54 pm

    • haha anggap aja si eunhyuk bales dendam di sini gara2 sering dibully XD
      Whoah, Jongwoon-Hyemi mah tdk pernah terpisahkan #plakk

      June 13, 2013 at 6:00 am

  7. kyuhyuuuuuuun akhirnya punya pacar juga kekekekeeee

    kasian uri jongwoon msh d diemin sm sohee
    untung hyemi msh bs ngehiburnya

    diam2 musuh mengamati wah abs nie seru nieh

    June 23, 2013 at 9:07 am

    • Finally~ 😀
      Jongwoon itu lagi kena karma penyesalan. Kalo jdi sohee, pasti berat bgt kn buat maafin kakaknya yg kayak gitu *kibas poni*
      Iya iya, lanjut baca trus ya 😀
      Makasih ^^

      June 23, 2013 at 1:44 pm

  8. entik

    Hyuk? Terus psngannya? Aargh bikin aku gk mau rehat barang sejenak buat baca ff ini.

    September 6, 2014 at 5:14 am

Leave a comment