Impossible [1/?]

Author: Ifa Raneza

Cast: Cho Kyuhyun, Kim Jae In (OC),
Lee Hyuk Jae/Eunhyuk, Han Sung Young (OC)

Genre: Crime, Romance, Friendship, Family, Hurt

 

**

 

“Never trust anyone—Her, him, them, me, or yourself.

Happy ending or love is nothing.

That’s impossible.”

 

IMPOSSIBLE [1/?]

 

.

 

Kyuhyun melempar beberapa file di hadapannya dengan kasar. Ia menutup wajahnya sendiri dengan sedikit frustasi. Helaan nafas lelah terdengar lewat deru nafasnya yang sedikit memburu. Ia lelah dengan semua ini, ketenarannya sebagai detektif tak membuatnya tinggi hati hingga begitu terobsesi dengan profesinya kini. Kedua matanya beralih menatap deretan kata yang bercetak tebal di atas kertas di hadapannya. Two Faces. Cracker handal yang menjadi buronan kepolisian Seoul selama dua tahun terakhir, dan kini kasus itu ditangani oleh agen kepolisian tempat Kyuhyun bekerja.

“Jangan menyiksa dirimu seperti itu. Jam pulang sudah satu jam yang lalu. Pulanglah, kekasihmu pasti menunggumu di rumah,” ucap Siwon sambil menutup pintu ruangan itu dengan tasnya yang dipikul di punggungnya.

“Hyung,” panggil Kyuhyun, membuat pria tegap itu menoleh ke belakang dengan pintu yang hampir tertutup. “Selamat malam,” ucapnya.

Pria itu tersenyum sekilas sembari mengangguk sekilas, lalu keluar dari ruangan itu dan menutup pintunya dengan perlahan. Kyuhyun iri pada Siwon, seniornya di agen kepolisian ini. Senyum ramah dan hangat, sikap bijaksana, penyabar, sifat tenang setiap menemukan kasus sulit. Semua yang tidak dimiliki Kyuhyun. Bahkan kini ketika Siwon telah berkeluarga dan memiliki buah hatinya yang baru lahir, Kyuhyun kembali menatapnya dengan iri, membayangkan jika dirinya yang berada di posisi Siwon sekarang.

“Yeoboseyo, Jaein-ah. Aku akan pulang sekarang.”

 

**

 

Eunhyuk menatap wajah Jaein dengan gusar. Sebelah tangannya mencengkeram gelas kaca dengan erat, sembari kedua matanya bergerak dengan gelisah. Ia kembali membuang nafasnya dengan kasar, membuat Jaein yang tengah membaca majalah dengan santainya menatapnya bingung.

“Wae?”

Eunhyuk mendengus keras-keras. “Kau masih bertanya kenapa?!” Nada bicaranya sedikit meninggi. Dan—Oke, itu bukan nada bicara yang Jaein sukai.

“Jangan khawatir, Hyuk. Aku hanya bermain-main dengannya,” ucapnya enteng sambil mengibaskan sebelah tangannya dan kembali membaca majalahnya tanpa raut wajah serius.

Eunhyuk merebut majalah yang sedang dibaca Jaein dengan sedikit kasar, membalas tatapan tajam gadis itu dengan kedua matanya yang sudah berubah dingin sejak beberapa menit yang lalu.

“Kau gila, Kim Jae In,” desisnya dengan rahang yang mengeras.

“Aku tidak gila, tapi kau yang bodoh!” Jaein melipat kedua tangannya, menatap Eunhyuk dengan kilatan emosi di kedua bola matanya. “Pria itu sangat bermanfaat untuk kita. Semua informasi yang dimilikinya sangat berpengaruh penting dengan kerja keras kita, Hyuk.”

Kerja keras? Eunhyuk mengutuk dirinya sendiri mendengar kata-kata itu. Ia tidak pernah mengerti jalan pikiran Jaein yang dengan senang hati menyebut perbuatan busuk mereka sebagai kerja keras.

“Kau akan mengerti alasan dari ketakutanku selama ini, Jaein-ah. Jika pada suatu saat nanti hari itu datang, aku harap kau ingat ultimatumku bahwa pria itulah yang akan merantaimu dengan kedua tangannya sendiri,” ucap Eunhyuk dingin sambil meraih jaket kulitnya dengan kasar, lalu beranjak pergi tepat saat Kyuhyun memasuki apartemennya dengan raut wajah bingung.

“Kenapa dia?” tanyanya begitu Eunhyuk menutup pintu dengan kasar.

Jaein hanya mengendikkan kedua bahunya, membiarkan Kyuhyun menebak-nebak sendiri jawaban atas pertanyaannya. Gadis itu bangkit dan meraih tas punggung yang Kyuhyun bawa. Semakin lama wajah pucat pria itu tampak seperti mayat hidup.

“Berapa lama kau tidak tidur dengan nyenyak, Cho Kyuhyun?” bisik Jaein tanpa menatapnya. Ia sibuk menata gelas-gelas dan beberapa piring berisi makan malam di atas meja makan yang tampak begitu menggiurkan.

Kyuhyun tersenyum tipis sembari meraih pinggang gadis itu ke dalam rengkuhannya. Hidungnya beberapa kali menyentuh pundak terbuka gadis itu dan menghirup aromanya dalam-dalam.

“Kau terlihat persis seperti mayat hidup, kau tahu?” bisik Jaein lagi, menyentuh pipi Kyuhyun dan mengusapnya dengan perlahan.

“Hanya kau yang membuatku terlihat hidup.”

Pipi Jaein memanas mendengar bisikan Kyuhyun yang terdengar nyata di telinganya. Ekor matanya bergerak menatap wajah Kyuhyun yang tengah mengulas senyum dengan kedua mata yang tertutup. Terlihat suatu kedamaian di sana dan suatu penyesalan terbesar di mata Jaein, membuatnya sedikit lebih berhati-hati menyentuh batin pria itu lebih dalam.

“Ayo, makan,” ujarnya semangat setelah berhasil menarik dirinya sendiri dari wajah Kyuhyun yang memabukkan. Ia melepaskan rengkuhan Kyuhyun dari tubuhnya dan berjalan melewati pria itu menuju kursinya. “Bagaimana perkembangan kasus Two Faces yang kau tangani, Kyu?” tanyanya sesantai mungkin seraya menyodorkan segelas air putih pada Kyuhyun yang berada di seberangnya.

Kyuhyun mendengus pelan. “Nihil,” jawabnya singkat, membuat seulas senyuman tergambar di bibir Jaein secara misterius tanpa ia sadari.

“Benarkah?” tanyanya sedikit memancing Kyuhyun lebih jauh.

“Mereka sangat licin, hingga sekarang belum ada yang bisa menembus private website mereka. Bahkan cracker terhandal di agen kami pun belum bisa membuka kode keamanan mereka,” ucap Kyuhyun seraya memasukkan bulgogi ke dalam mulutnya. “Aku membutuhkan identitas asli mereka, dan semua itu ada di dalam website keparat itu,” lanjutnya lagi, membuat suara tawa kemenangan terdengar di batin Jaein. Ada sedikit perasaan bersalah juga melihat guratan lelah di wajah Kyuhyun, tapi apa yang ia ucapkan tadi cukup membuat Jaein puas.

“Makanlah, kau butuh banyak energi untuk menyelesaikan kasus itu,” ucap Jaein riang sambil menambahkan telur gulung pada piring makan Kyuhyun, seolah-olah tidak ada yang pernah terjadi di belakang pria itu. Kim Jae In adalah pemain peran terbaik yang ada.

 

**

Two Faces adalah nama umum yang digunakan komplotan cracker handal yang dengan sengaja menghancurkan data-data penting beberapa perusahaan ternama di Korea. Sebut saja Park corp. dan Han Summer corp. Dua perusahaan itu sudah mengalami tiga kali kemunduran selama dua tahun terakhir ini karena beberapa data penting dan rahasianya dihancurkan oleh Two Faces tanpa ampun. Tapi kabar baiknya dua perusahaan itu selalu berhasil kembali bangkit. Selama dua tahun itu pula Two Faces diincar oleh seluruh kepolisian Seoul, tapi belum ada yang berhasil.

Tidak ada yang pernah tahu siapa dan kenapa Two Faces terbentuk. Mereka juga tidak pernah tahu bahwa Two Faces hanyalah dua orang tak bersalah yang kemudian menjerumuskan diri mereka ke dalam lubang hitam.

Masa lalu selalu membuatmu bangkit dari keterpurukan.

 

 

-to be continued-

 

 

Notes: Huwaaaaa~ Ini berasa ficlet series tahu gak *LOL* XD Lagi mumet dan pengen banget nulis part awal cerita ini, tapi yang dihasilkan cuma tulisan sepanjang ficlet doang ngueheheheheh XD Biar pada tahu dan semakin penasaran sama cerita ini jadinya saya (dengan berat hati) ngepost FF beginian XD Jeongmal mianhae~~~ *bow* >/\<