You are a great person if you ready to fall when you try to jump

Snow White’s Destiny [2/?]

Snow White's Destiny-ver2

Snow White’s Destiny [2/?]

 

Author: Ifa Raneza

Cast:

-Park Hye Mi (OC)

-Kim Jong Woon

-Kim Joon Myeon (Suho)

-Cho Kyuhyun

-Kim Soon Hee (OC)

Genre: Romance, Family, Angst

Rating: PG-15

Warning: Maap gaje+typo -___-v

 

**

 

Tuan Park berdehem pelan sembari menegakkan tubuhnya. Kedua matanya menatap lurus-lurus ke arah pria di hadapannya yang terlihat begitu yakin dengan keputusannya untuk tetap memijakkan kakinya di rumah ini.

“Jadi, bagaimana dengan keputusanmu, Joonmyeon-ssi?” tanya Tuan Park yang membuat garis melengkung itu tampak di bibir pria di hadapannya.

“Panggil Suho saja,” ucapnya sopan, membuat Tuan Park dan Nyonya Park tersenyum tipis melihat karisma yang terlihat dari senyuman dan sorot matanya. “Aku tetap pada keputusanku, aku akan tetap maju pada perjodohan ini.” Kini giliran Kyuhyun yang mendengus pelan mendengarnya, sementara Soonhee yang berada di sebelahnya hanya menatapnya cemas.

Tuan Kim berdehem pelan sembari menepuk pundak putranya. “Tapi jika putrimu tetap pada pendiriannya, kami tidak akan memaksa,” ujarnya, membuat Suho menoleh padanya dan menatapnya tajam.

“Tidak,” sahutnya yang mengundang tatapan semua orang di sana. “Aku tidak akan mundur dari perjodohan yang sudah direncanakan sejak tiga tahun yang lalu ini. Setelah menunggu lama, kenapa aku harus mundur?” ucapnya lagi, membuat Soonhee menyadari sebelah tangan Kyuhyun menegang di dalam genggamannya.

“Kau tidak bisa memaksakan perasaan orang lain hanya karena keinginanmu, Tuan Muda,” ujar Kyuhyun dingin dengan senyum liciknya yang membuat Soonhee mengguncang tangannya.

Oppa…”

Suho kembali mengulas senyumnya yang terlihat seperti memiliki arti di baliknya, membuat Kyuhyun semakin tidak suka dengan sosok di hadapannya ini. Ia tidak akan pernah sudi membayangkan Hyemi menjadi milik pria seperti Kim Joon Myeon.

“Kyuhyun-ah…” bisik Tuan Park menenangkan putranya yang terlihat terbawa emosi. Ia sadar Kyuhyun sangat menyayangi adiknya dan tidak mungkin bisa melepaskannya begitu saja. “Begini saja, lebih baik kita bicarakan ini dengan Hyemi langsung,” ujar Tuan Park pada akhirnya, lalu meminta Nyonya Park untuk memanggilkan Hyemi di kamarnya.

Nyonya Park beranjak dari sofa dan melangkah menuju kamar putri bungsu keluarga Park itu. Ia mengetuk pintu cokelat gelap itu sambil memanggil nama Hyemi berkali-kali. Setelah tiga kali tidak mendapatkan respon, nyonya Park mulai terlihat gusar dan khawatir. Ia kembali mengetuk dan memanggil-manggil nama Hyemi dengan lebih keras, tapi hanya keheningan yang menjawabnya.

“Hye—” Kedua mata Nyonya Park membelalak kaget dengan mulutnya yang sedikit terbuka setelah membuka pintu kamar Hyemi tanpa izin. Ia tidak mendapati siapapun di sana. Ia segera melangkah masuk dan memeriksa setiap sudut kamar, termasuk kamar mandi. Tapi ia tetap tidak menemukan Hyemi di sana.

“Ada apa?” tanya Tuan Park sedikit heran melihat raut wajah Nyonya Park yang terlihat panik begitu istrinya itu tiba di ruang tamu.

“Hyemi..” ucap Nyonya Park sedikit tergagap. Sementara Kyuhyun sedang mengulas senyum puasnya tanpa semua orang sadari.

“Ada apa dengan Hyemi, Yeobo?” tanya Tuan Park lagi seraya bangkit dan menyentuh pundak istrinya dengan perlahan. “Mana Hyemi?” tanyanya lagi setelah menyadari Hyemi tidak bersama Nyonya Park, membuat istrinya itu semakin tergagap menjawab pertanyaannya.

“Hyemi tidak ada di kamarnya,” ucap Nyonya Park pelan hampir seperti bisikan, namun masih bisa terdengar oleh semua orang di sana, termasuk Suho.

Mwo? Kau tahu dia ke mana?” tanya Tuan Park dengan keterkejutan yang sama di wajahnya.

Nyonya Park hanya menggeleng cepat dengan wajahnya yang semakin pucat. “Setahuku dia sedang mandi saat keluarga Kim baru tiba, tapi sekarang dia sudah tidak ada di mana pun.”

“Apa kau melihatnya pergi, Kyuhyun-ah?” tanya Tuan Park dengan tatapannya yang beralih pada Kyuhyun yang segera menghapus senyumnya dan memasang wajah panik.

Aniyo, Appa,” jawabnya seraya menggeleng pelan.

“Apa jangan-jangan…” Semua tatapan langsung beralih pada Soonhee yang sedang menggigit bibir bawahnya sembari sesekali melirik ke luar dengan cemas. “Mobil Jongwoon oppa juga sudah tidak ada di luar, apa mereka pergi bersama…?” ucapnya cemas yang membuat kedua mata Suho membelalak tak percaya.

Suho menatap ke arah Tuan dan Nyonya Park dengan emosi. Ia tidak terima seorang gadis bisa mencampakkannya begitu saja tanpa ada penjelasan terlebih dahulu. Meskipun ia sudah tahu tentang penolakan itu, tapi Suho tetap tidak terima dengan sikapnya yang seperti ini.

“Aku tidak bisa menerima ini. Bagaimana bisa dia meninggalkanku seperti ini?” ujarnya dengan tetap menahan nada bicaranya tetap tenang, meskipun gejolak emosi tetap terdengar di dalam suaranya.

Kyuhyun tersenyum dingin seraya bangkit dan menatap Suho lurus-lurus. “Itu artinya dia tidak menginginkan perjodohan ini, Suho-ssi. Semuanya sudah jelas, bukan?” ucapnya dengan ejekan yang tersirat di kedua matanya yang hanya dapat dilihat oleh Suho.

Soonhee menggenggam sebelah tangan Kyuhyun yang terasa semakin menegang di dalam genggamannya. Ia tahu emosi pria itu sudah berada di tingkat teratas begitu kedua matanya bertemu dengan tatapan penuh amarah milik Suho.

 

**

 

Baik Hyemi maupun Jongwoon sama-sama tenggelam di dalam keheningan selama beberapa menit. Sejak mobil ini berjalan meninggalkan kediaman keluarga Park secara diam-diam, kedua orang itu masih membisu dalam hening, enggan membuka suara terlebih dahulu. Hyemi dan Jongwoon sama-sama tenggelam di dalam pikiran mereka masing-masing dengan kesibukan masing-masing. Jongwoon berkonsentrasi dengan jalan di depannya dan Hyemi sibuk memerhatikan gedung-gedung di luar sana. Entah kenapa sejak ia duduk di dalam mobil ini dan membiarkan Jongwoon membawanya entah ke mana, Hyemi merasa ada yang salah dengan keputusan ini.

“Kyuhyun sudah menceritakan semuanya padaku,” ucap Jongwoon membuka pembicaraan setelah membiarkan tenggorokannya terasa kering. “Dia memintaku untuk menjadi kekasih palsumu sampai perjodohan itu dibatalkan. Kakakmu itu sangat menyayangimu, ya?” lanjutnya yang membuat Hyemi tersenyum kecut seraya menoleh ke arahnya.

“Benarkah?” ucap Hyemi, sekedar berbasa-basi sementara hatinya terasa tertusuk seribu jarum. ‘Aku lebih merasa dia menjadikanku boneka kehidupannya.’ batinnya pedih. Ia tahu Kyuhyun mencintainya, tapi jika semuanya berubah menjadi seperti ini, perasaan itu tak lebih dari sekedar obsesi yang menyakitkan. “Dan kau menyetujui permintaan gilanya itu?” tanya Hyemi dengan hati-hati.

Jongwoon mengulas sebuah senyum kecil tanpa menoleh ke arah Hyemi yang masih menunggu jawabannya. Ia mengangguk singkat, dan itu cukup mampu membuat Hyemi terkejut.

“Ternyata kau juga sama gilanya dengan dia,” desis Hyemi sambil membuang wajahnya ke luar jendela. Ada sedikit rasa kesal dengan jawaban Jongwoon yang menyetujui ide konyol Kyuhyun itu. Hyemi merasa seharusnya Jongwoon menolak permintaan itu. Dan kenapa pula ia setuju dengan perjanjian menjijikkan ini? Benar, seharusnya Jongwoon menolak mentah-mentah permintaan Kyuhyun, mengingat mereka baru saja mengenal beberapa hari. Iya, kan?

“Oh, ya. Kenapa kau menyetujui perjanjian gila ini?” tanya Hyemi sambil menatap Jongwoon penuh minat, sementara pria itu hanya menautkan kedua alisnya bingung.

“Perjanjian?”

“Kau tidak mengira Kyuhyun akan dengan rendah hatinya memintamu untuk membantuku, kan? Ini perjanjian, Jongwoon-ssi. Setelah perjodohan itu selesai, maka kebohongan ini juga selesai. Dan setelah itu kau tidak perlu melanjutkan semua ini. Itu namanya perjanjian.”

Jongwoon menganggukkan kepalanya pelan seraya menatap Hyemi yang masih menatapnya penuh minat. Ia mengendikkan bahunya, lalu kembali mengulas senyum dan melemparkan tatapannya ke depan.

“Entahlah, aku juga tidak begitu yakin dengan alasanku. Mungkin karena sebentar lagi kita akan menjadi saudara…? Kyuhyun bilang pria yang akan dijodohkan denganmu bukan pria yang baik,” jawab Jongwoon. Hyemi menatap wajah pria itu dengan seksama, mencari-cari keraguan di dalam kedua bola mata Jongwoon yang menandakan ia akan membatalkan perjanjian ini sebentar lagi. Tapi sayangnya ia tidak menemukan itu sama sekali.

“Namanya Suho.”

“Suho?”

“Kim Joon Myeon,” tambah Hyemi sambil mengulum senyum pahitnya. “Dia yang memaksakan perjodohan ini di saat perjodohan ini hampir saja dibatalkan.”

Jongwoon kembali mengangguk-anggukkan kepalanya pelan. Ia bisa mengerti kenapa Hyemi menolak perjodohan ini dan Kyuhyun mendukung keputusan itu. Jika Hyemi berada di posisi Soonhee, mungkin dia akan melakukan hal yang sama.

“Kedengarannya dia memang bukan pria yang baik. Kurasa dia sedikit egois…?”

“Sangat egois,” ralat Hyemi sambil menundukkan kepalanya.

“Aku mengerti.”

Hyemi mengangkat wajahnya, menatap Jongwoon dengan tatapan bingung. “Mwo?”

“Aku mengerti perasaanmu dan juga Kyuhyun.” Jongwoon mengulas senyum sembari membelokkan mobilnya ke halaman sebuah rumah sakit. “Jika aku berada di posisi Kyuhyun saat ini, mungkin aku akan melakukan hal yang sama. Aku juga akan menentang perjodohan seperti ini jika adikku akan dinikahkan dengan pria yang tidak baik,” lanjutnya sambil memarkirkan mobilnya.

Hyemi mengangguk seraya tersenyum pahit untuk kedua kalinya. ‘Kau sama sekali tidak tahu apa yang Kyuhyun rencanakan.’ bisiknya dalam hati. Ia meremas tangannya yang terasa dingin. Ada rasa takut di sudut ruang hatinya, takut jika semua ini akan menyakiti orang-orang di sekitarnya secara perlahan-lahan. Apalagi jika Soonhee akan menderita bersama Kyuhyun yang merencakan perjanjian konyol ini hanya untuk kepentingannya seorang.

“Ayo, turun,” ujar Jongwoon sambil melepaskan seat belt nya dan melangkah keluar dari mobil, meninggalkan Hyemi yang masih terdiam dengan kebingungan di kepalanya.

“Kenapa kita ke rumah sakit?” tanyanya polos yang membuat Jongwoon terkekeh pelan. Melihat wajah polos Hyemi ditambah dengan suaranya yang terdengar lucu dengan pertanyaan sederhana itu, Jongwoon mulai merasa nyaman dengan gadis ini.

‘Gadis yang menarik.’

 

**

 

Soonhee kembali meremas jemarinya yang mulai terasa berkeringat. Berada di situasi tegang seperti ini sangat tidak nyaman. Apalagi ini menyangkut kakaknya. Ia mengangkat wajahnya ketika merasakan sebelah tangannya diremas dengan lembut oleh sebuah tangan. Ia menatap wajah Kyuhyun yang tengah mengulas senyum hangat padanya, menenangkannya dengan situasi ini. Kyuhyun tahu dengan baik bahwa Soonhee tidak pernah suka dengan situasi tegang seperti ini.

Tapi tenang? Bagaimana mungkin Soonhee bisa tenang setelah Kyuhyun menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya, tentang hilangnya Hyemi dan Jongwoon dari kediaman ini secara tiba-tiba, dan juga tentang rencana yang sudah Kyuhyun susun sebaik mungkin agar perjodohan Hyemi dan Suho batal.

“Jangan khawatir. Kau percaya kakakmu bisa mengatasi semuanya, kan?” bisik Kyuhyun tepat pada telinga Soonhee.

Soonhee mendengus pelan sambil mendorong pelan pundak Kyuhyun hingga wajah pria itu menjauh dari telinganya. “Jangan khawatir? Bagaimana bisa aku tenang setelah tahu semua ini adalah ulahmu, Oppa? Dan perjodohan itu, apa tidak ada cara lain untuk membatalkannya selain—”

“Tidak ada cara lain,” potong Kyuhyun sebelum kalimat Soonhee selesai. Gadis itu menggigit bibir bawahnya, menahan rasa khawatir yang semakin memenuhi dadanya. “Kalau Hyemi bersikeras mempertahankan kekasihnya, para orang tua itu tidak bisa memaksanya lagi,” lanjutnya, membuat Soonhee menatapnya gusar.

“Tapi kenapa harus kakakku? Kenapa Jongwoon oppa harus terlibat di sini? Dan… apa Hyemi memang tidak pernah memiliki kekasih?”

Pertanyaan terakhir Soonhee mampu menyentak jantung Kyuhyun dengan keras. Seperti petir di siang bolong, pertanyaan itu menjadi begitu sulit untuk ia jawab. Berawal dari sebuah kebohongan, ia harus melanjutkannya dengan kebohongan lebih banyak lagi. Kyuhyun membenarkan teori itu, dan ia melakukannya saat ini.

“Hyemi termasuk tipikal anti terhadap pria,” ucapnya dengan berusaha tenang sembari mengulas senyumnya walau itu terlalu sulit. “Aku bersyukur jika mereka benar-benar jatuh cinta. Jongwoon adalah orang yang baik dan aku memercayainya,” lanjutnya yang sangat tidak sesuai dengan hati nuraninya. Ia bersumpah akan mengutuk dirinya sendiri jika hal itu benar-benar terjadi. Jangankan Jongwoon, Suho saja tidak ia izinkan untuk menyentuh Hyemi walau hanya seinci.

“Tapi—” Ucapan Soonhee terputus ketika Kyuhyun menarik dagunya dengan cepat dan menautkan bibir mereka. Soonhee memejamkan kedua matanya rapat-rapat ketika merasakan bibir Kyuhyun di permukaan bibirnya dan hembusan nafas pria itu menerpa kulit wajahnya. Terlebih saat Kyuhyun mulai melumat bibirnya dengan perlahan, ia hanya bisa diam menerima perlakuan tunangannya itu tanpa sempat membalasnya.

“Maaf…” bisik Kyuhyun setelah melepaskan tautan bibir mereka. Ia menatap wajah Soonhee yang memerah dalam-dalam, menyiratkan rasa bersalah yang selalu ia rasakan ketika menatap wajah polos gadis ini meskipun lidahnya terlalu kelu untuk berkata jujur. “Maaf aku mengorbankan kakakmu di sini. Aku tidak tahu apa lagi yang bisa kulakukan untuk membantu Hyemi.”

‘Dan maaf karena aku sudah menyakitimu, dan akan selalu menyakitimu.’

Soonhee menggeleng. Ia berusaha mengulas senyum tipisnya sembari meraih tangan kanan Kyuhyun ke dalam genggamannya. “Aku percaya padamu,” bisiknya, membuat pria itu merasakan sebuah belati menusuk tepat pada jantungnya.

Nafas Kyuhyun terasa tercekat menatap senyum dan tatapan Soonhee yang terlihat tulus untuknya. Ia tidak pantas, Kyuhyun merasa sangat tidak pantas mendapatkan semua itu dari Soonhee, termasuk kepercayaannya yang begitu berharga.

Kyuhyun memaksakan seulas senyuman di bibirnya seraya menarik tubuh kecil Soonhee ke dalam pelukan eratnya yang terasa sarat akan perlindungan. Sebisa mungkin Kyuhyun akan menjaga rahasia ini agar tidak dapat menyakiti Soonhee. Sebisa mungkin Kyuhyun ingin melindungi Soonhee, gadis yang ia cintai meskipun rasa cinta itu tak lebih besar dari perasaannya terhadap Hyemi.

Gomawo, Soonhee-ya. Jeongmal gomawo…” ucap Kyuhyun pelan. Ia menyandarkan dagunya pada pundak Soonhee dengan berusaha keras menyembunyikan getaran halus di dalam suaranya.

Sebaliknya Soonhee membalas pelukan Kyuhyun dengan senyum lebar yang terbentuk di bibir tipisnya dengan indah. “Ne, Oppa. Saranghae…

Na–nado…” balas Kyuhyun dengan susah payah menahan rasa sakit yang semakin menghujam dadanya. Apa rasa sakit ini akan sebanding dengan kekecewaan Soonhee suatu hari nanti?

 

**

 

Jongwoon tersenyum tipis mendengar pujian seorang ibu hamil yang memeriksakan kandungannya padanya. Ibu itu terus memuji Hyemi dan mengatakan bahwa mereka benar-benar cocok untuk menjadi pasangan kekasih, bahkan hingga pasangan suami istri. Jongwoon hanya terkekeh sambil mengiyakan pujian serta harapan ibu hamil itu agar mereka benar-benar melangkah ke jenjang pernikahan. Ada rasa senang ketika ia mendengar pujian itu, seolah-olah ia dan Hyemi benar-benar sepasang kekasih di samping kenyataan semua ini hanya kepura-puraan.

“Jadi kau dokter kandungan?” ucap Hyemi memecah keheningan setelah pasien tadi keluar dari ruangan Jongwoon.

Jongwoon mengalihkan perhatiannya dari hasil uji lab pasien tadi ke arah Hyemi yang duduk di dekat jendela. Ia tersenyum sekilas menanggapi ucapan Hyemi yang terdengar seperti sindiran.

“Aku suka anak kecil, jadi merupakan suatu kehormatan jika aku bisa melihat kelopak mata seorang bayi terbuka untuk pertama kalinya secara langsung,” sahut Jongwoon seraya memutar bangkunya ke arah Hyemi. Ia melepaskan kacamatanya dan meletakkannya asal di atas meja kerjanya, kemudian melipat tangan sembari menatap Hyemi lekat-lekat. “Kau tidak suka anak kecil?”

Hyemi terkekeh sambil kembali melemparkan tatapannya ke luar jendela. “Sedikit,” jawabnya singkat. Seolah teringat akan sesuatu, ia kembali berbalik dan menatap Jongwoon tajam. “Hey, kau dokter kandungan dan—Oh! Aku baru sadar selama ini kau selalu bekerja dengan wanita-wanita di luar sana,” ujarnya dengan tujuan bercanda yang mampu meledakkan tawa Jongwoon.

“Mereka hanya ibu hamil yang membutuhkan bantuanku. Kau cemburu…?” tanya Jongwoon ragu. Ia menghapus senyumnya menunggu jawaban Hyemi yang tak kunjung ia dapatkan.

Gadis itu menatapnya bingung, membuatnya merasa ada sensasi aneh ditatap seperti itu oleh Hyemi. Tapi sedetik setelahnya kekehan Hyemi mampu membuat Jongwoon kembali ditarik ke dunia nyata.

“Untuk apa aku cemburu?” tanya Hyemi dengan sedikit kekehan yang membuat Jongwoon tersentak.

Ya, untuk apa dia cemburu? Bukankah semuanya hanya pura-pura?

Jongwoon mengulas senyum palsunya seraya menganggukkan kepalanya mengerti. “Benar, kau tidak perlu cemburu padaku dan aku tidak perlu takut kau cemburu saat aku bekerja dengan para wanita. Iya, kan?” guraunya yang menimbulkan tawa dari bibir Hyemi.

Bohong jika Jongwoon tidak merasa kecewa saat Hyemi melontarkan pertanyaan tadi padanya. ‘Untuk apa aku cemburu?’. Pertanyaan sederhana yang cukup masuk akal. Mereka hanya berpura-pura untuk saling mencintai, dan setelah semuanya selesai maka kebersamaan mereka pun akan segera usai. Tapi jauh di dalam relung hatinya, Jongwoon berharap Hyemi bisa merasakan rasa yang umumnya dirasakan pada hubungan sepasang kekasih.

Sekali lagi Jongwoon merasa dirinya terlalu banyak berharap pada kebohongan ini.

“Kau… baik-baik saja, Jongwoon-ssi?” tanya Hyemi sedikit canggung melihat ekspresi Jongwoon yang tidak sebaik tadi. Seperti ada yang dipendamnya dalam pikirannya. Dan Hyemi yakin itu bukan sesuatu yang baik.

Jongwoon mengangguk singkat sambil menunjukkan senyum lebarnya yang terlihat sedikit kekanakan, namun cukup manis untuk pria seusianya. Senyum yang bisa membuat Hyemi ikut tersenyum setelah senyuman Kyuhyun terlihat begitu memuakkan baginya. Ini pertama kalinya ia menemukan pria yang bisa mengalihkan perhatiannya dari Kyuhyun yang selama ini selalu memenuhi ruang hati dan pikirannya sepenuhnya.

“Kita baru kenal, kan? Bukankah sebaiknya kita lebih mendekatkan diri?” tanya Jongwoon sambil mengulurkan tangan kanannya pada Hyemi. “Mulai sekarang kita harus bersikap layaknya sepasang kekasih, bukan begitu?” lanjutnya, membuat seulas senyuman kembali terukir di bibir Hyemi.

“Benar,” sahut Hyemi sambil menyambut uluran tangan Jongwoon dan membiarkan pria itu mengusap tangannya dengan lembut. “Sekarang kau adalah kekasihku,” tambahnya seraya menahan sensasi aneh ketika Jongwoon menempelkan permukaan bibirnya pada punggung tangan Hyemi, mengecupnya ringan. Namun hal itu mampu membuat seluruh tubuh gadis itu terasa seperti tersengat listrik ribuan volt.

“Apa kau milikku sekarang?” ucap Jongwoon dengan diiringi kekehan yang keluar dari bibirnya. Ironi, mengingat semua ini hanya pura-pura.

“Bisa dibilang begitu,” sahut Hyemi dengan sebuah anggukan. Ia menghela nafasnya pelan, namun terdengar begitu lelah. Kini Hyemi harus menanggung satu beban lagi.

‘Sepertinya neraka baru saja dimulai.’

 

**

 

“Hyemi memiliki kekasih?”

Suara Tuan Park terdengar terkejut mendengar pernyataan yang keluar dari bibir Kyuhyun. Kyuhyun hanya bisa mengangguk, menyembunyikan senyum licik yang sejak tadi terus ditahannya, sementara Soonhee hanya mengulum senyum kecilnya. Ada sedikit perasaan senang melihat kakaknya yang setuju dengan ide gila Kyuhyun ini. Baru kali ini Kim Jong Woon tertarik dengan masalah seperti ini, dan semoga saja harapan Soonhee menjadi kenyataan bahwa kakaknya akan kembali tertarik pada wanita setelah sekian lama menutup matanya tentang cinta.

“Tapi kenapa selama ini kami tidak tahu?” tanya Nyonya Park sedikit menuntut dengan nada yang sama dengan nada yang suaminya gunakan. Ia yakin selama ini baik dirinya maupun suaminya tidak pernah tahu bahwa putri keluarga Park itu dekat dengan pria lain.

“Dia hanya menceritakannya padaku, dan lagipula—” Kyuhyun melirik Suho yang menahan emosinya di depannya. Pria itu tampak terbakar emosi, terlihat dari rahangnya yang mengeras dan kepalan tangannya yang semakin mengerat. “Hal ini tidak perlu diceritakan pada siapapun. Mungkin Hyemi merasa aku adalah orang pertama yang harus mengetahui hal itu untuk membatalkan rencana perjodohan yang tidak pernah diinginkannya ini.”

“Tutup mulutmu,” desis Suho, membuat semua orang tua di sana menatapnya tak percaya. “Jika aku tidak bisa mempertahankan perjodohan ini, maka aku yang akan merebutnya dari genggaman pria manapun,” lanjutnya seraya bangkit dan beranjak meninggalkan kediaman keluarga Park.

Namun sebelum ia mampu melangkahkan kedua kakinya keluar dari kediaman itu, jantungnya seolah tertohok menatap seseorang yang sangat dinantikannya. Tapi bukan ini yang ia inginkan. Suho tidak pernah menginginkan ini terjadi padanya. Ia tidak pernah ingin melihat wanita yang ia puja berdiri di hadapannya dengan menggenggam tangan seorang pria lain. Pria yang membuatnya harus menelan pahitnya cinta.

“Kau—” Suho menatap tak percaya pada Hyemi yang menatapnya polos, sementara sebelah tangannya masih menggenggam erat tangan pria di sebelahnya.

“Ah, apa kau Suho? Hyemi imnida, dan ini…” Hyemi menatap Suho dengan tatapan berbinar, sementara senyumnya mengembang sempurna ketika ia melirik pria di sebelahnya dan menyebutkan namanya dengan sangat sempurna. “Ini pacarku, namanya Kim Jong Woon. Apa kau kemari bersama orang tuamu, Suho-ssi?” ucap Hyemi enteng sambil melirik ke belakang Suho yang telah hadir Kyuhyun dan Soonhee yang tersenyum penuh arti ke arahnya.

Sementara itu, Suho hanya bisa menelan pil pahit yang terasa mencekik lehernya hingga ia sulit bernafas. Kedua matanya beralih pada pria di sebelah Hyemi yang masih senantiasa menggenggam tangan Hyemi tanpa perasaan berdosa sedikitpun dengan tajam. Suho tidak pernah sudi melihat Hyemi disentuh seperti itu oleh pria lain, dan ia bersumpah akan menyingkirkan pria itu secepatnya dari kehidupan Hyemi, apapun caranya.

 

**

 

Jongwoon menghentikan mobilnya di depan pagar rumah keluarga Park sambil melirik ke arah mobil sedan silver masih terparkir rapi di halaman kediaman Park. Lalu matanya beralih melirik Hyemi yang terlihat cemas dengan keberadaan mobil itu di halaman rumahnya.

“Pria itu masih di sini?” tanya Jongwoon ragu sambil menunjuk mobil sedan itu.

Hyemi mengangguk pelan. “Sepertinya,” sahutnya singkat sambil menatap mobil itu penuh khawatir. “Bisakah kau masuk ke dalam bersamaku…?” tanya Hyemi ragu, membuat Jongwoon menatapnya bingung.

“Aku?”

Hyemi mengangguk sekali lagi dengan yakin. Tangannya menarik tangan kanan Jongwoon dan memintanya untuk segera turun dari mobil, lalu melakukan sandiwara di depan orang tuanya dan pria egois di dalam sana.

“Tapi, apa mereka akan percaya pada sandiwara ini?” ucap Jongwoon yang semakin ragu, membuat Hyemi mengunci bibirnya rapat-rapat karena kebingungan semakin memenuhi pikirannya. “Lagipula kita baru saja saling mengenal beberapa hari,” tambahnya lagi, membuat kepala Hyemi semakin terasa pusing.

“Apa peduliku? Kita hanya perlu berbohong di sana. Kajja!” ujar Hyemi sambil memaksa Jongwoon untuk segera turun.

Pria itu akhirnya menyerah dan menurut pada ‘kekasih pura-pura’ nya ini. Dengan tergesa-gesa ia melepaskan seat belt dan segera keluar dari mobil mengikuti langkah Hyemi. Pria itu membiarkan Hyemi menggenggam tangannya. Ada sedikit rasa aneh dan nyaman di saat yang bersamaan digenggam seperti ini oleh Hyemi. Rasanya hampir sama seperti genggaman seseorang di masa lalu— Ah, tidak. Genggaman Hyemi terasa lebih nyaman dan hangat dibandingkan wanita di masa lalu Jongwoon. Dan sepertinya dia ingin genggaman ini dapat terus ia rasakan hingga ia tidak menginginkannya lagi—dan entah kapan Jongwoon sudah tidak menginginkan genggaman ini.

“Apa aku harus memanggilmu Oppa mulai sekarang? Rasanya aneh kalau aku tetap memanggil pacarku sendiri dengan menyebut namanya, dan lagipula usiaku sama dengan usia Soonhee. Jadi itu artinya kau lebih tua dariku dan—” Ucapan Hyemi terhenti begitu saja ketika tatapannya beralih pada raut wajah bingung yang Jongwoon tunjukkan padanya. Ia menelan ludahnya dengan susah payah, lalu mengerjapkan kedua matanya dengan polos. “Apa… kau tidak suka?” tanyanya hati-hati yang Jongwoon jawab dengan sebuah gelengan.

“Memangnya kenapa?” tanya Jongwoon semakin bingung. Ia berusaha keras menahan tawanya melihat tatapan polos Hyemi, terlebih ketika pertanyaan sederhana itu lolos dari bibirnya.

Ani…” Hyemi menggaruk belakang kepalanya dengan salah tingkah, lalu menatap genggaman tangan mereka yang semakin erat dari detik ke detik. “Kalau kau tidak suka, aku tidak akan memaksa untuk menggandeng tanganmu,” ujarnya yang langsung Jongwoon jawab dengan tegas. Pria itu semakin mengeratkan genggaman tangan mereka dan itu membuat Hyemi menatapnya bingung.

“Tidak apa-apa. Aku akan mulai membiasakan diri dengan semua ini,” ujar Jongwoon sambil mengulum senyum simpul, membuat Hyemi ikut mengulas senyum kecilnya. “Lagipula aku suka panggilan Oppa darimu,” tambahnya sambil merapikan poni Hyemi yang sedikit berantakan akibat tertiup angin.

Waeyo? Apa karena panggilan itu sama dengan panggilan yang Soonhee gunakan untuk memanggilmu?” tanya Hyemi sambil melangkahkan kakinya memasuki halaman depan kediaman keluarga Park.

Jongwoon memasang raut wajah berpikir sebentar, lalu melemparkan senyum lebarnya pada Hyemi yang masih menunggu jawabannya. ‘Sebenarnya… itu karena aku menyukaimu, Hyemi. Mungkin, yah… mungkin.’

Kajja.” Hyemi menarik tangan Jongwoon, mendekatkan jarak di antara mereka berdua dan melangkahkan kedua kakinya dengan yakin.

Jantung Hyemi hampir saja terlepas dari tempatnya ketika pintu rumahnya terbuka dan menampakkan sosok tinggi yang menatapnya tak percaya. Ia segera memasang wajah normal, seolah tidak ada yang terjadi sebelumnya. Ia segera mengulas senyum simpulnya sambil mengeratkan genggaman tangannya pada tangan Jongwoon, begitu pula dengan Jongwoon.

“Kau—”

Pria itu terlihat tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang. Tatapannya mengarah pada tangan Hyemi dan Jongwoon yang bertaut dengan erat, dan terlihat sekali ia tidak suka dengan pemandangan itu.

“Ah, apa kau Suho? Hyemi imnida, dan ini…” Hyemi menatap Suho dengan tatapan berbinar, sementara senyumnya mengembang sempurna ketika ia melirik pria di sebelahnya dan menyebutkan namanya dengan sangat sempurna. “Ini pacarku, namanya Kim Jong Woon. Apa kau kemari bersama orang tuamu, Suho-ssi?” ujar Hyemi tanpa perasaan bersalah sedikitpun. Ia melebarkan senyumnya mendapati Kyuhyun dan Soonhee yang tersenyum penuh arti ke arahnya. Sepertinya tidak ada masalah dengan Kyuhyun dan Soonhee.

“Hyemi-ya…” Tuan Park dan Nyonya Park keluar, menatap putri mereka yang sedang menggenggam tangan pria untuk yang pertama kalinya dengan tatapan tak percaya. Sedangkan Hyemi segera mengenalkan ‘kekasih baru’ nya itu pada ayah dan ibunya yang masih terlihat shock.

“Ah, EommaAppa, ini pacarku,” ujarnya riang sambil menatap Jongwoon dengan malu-malu.

‘Sandiwara yang sempurna,’ pikir Kyuhyun sambil mengulas senyum licik.

“Maksudmu… Jongwoon ini pacarmu, Hyemi-ya?” tanya Tuan Park dengan wajah shock nya. Sepertinya hari ini ia harus meminum obat sakit kepala akibat ulah putrinya sendiri.

“Tapi bukankah kalian baru saling mengenal?” tanya Suho dengan sedikit menuntut, membuat Hyemi kehabisan kata-kata untuk beralasan.

“Tidak.”

Hyemi menoleh pada Jongwoon yang dengan santainya menjawab pertanyaan memburu Suho yang membuat tatapan membunuh dari kedua mata Suho tertuju padanya. Hyemi lebih tak habis pikir saat Jongwoon dengan enteng meraih pundaknya untuk dirangkul dengan mesra sambil mengulas senyum lebar.

“Kami sudah lama mengenal, bahkan sebelum Kyuhyun dan Soonhee bertunangan. Kami memang sengaja merahasiakan hubungan ini sejak lama, tapi sekarang sepertinya ini bukan rahasia lagi. Benar begitu, Hyemi?” ujarnya ringan sambil menoleh pada Hyemi yang buru-buru memasang senyum palsunya.

Ne, kami memang sudah saling mengenal sejak lama saat aku bertemu dengan Jongwoon di rumah sakit.”

“Rumah sakit?” ucap Suho bingung dan langsung mendapatkan senyuman manis dari Hyemi.

“Ya, Jongwoon bekerja sebagai dokter kandungan di sana.”

Suho menelan pil pahit yang tersangkut di pangkal lehernya dengan susah payah. Kepalanya terasa berputar-putar menatap kemesraan Hyemi dan Jongwoon di hadapannya, pemandangan yang membuatnya muak. Terlebih ketika Tuan dan Nyonya Park menyambutnya dengan baik. Keakraban dan kelancaran Hyemi menjelaskan segala hal tentang Jongwoon membuat mereka yakin bahwa putri mereka ini memang memiliki pria lain yang ia cintai.

Oppa, bagaimana kalau kau makan siang di sini saja? Jam istirahatmu baru akan habis satu jam lagi, kan?” tawar Hyemi sambil melingkarkan tangannya pada lengan Jongwoon dan pura-pura memasang wajah memohon dengan manja.

“Tapi—”

Oppa, jebal…

“Kalau begitu, kami permisi dulu,” ujar Nyonya Kim sambil menyeret putranya untuk segera pergi dari sana, membuat Suho menatap ibunya itu dengan tatapan tak setuju.

Suho berusaha untuk tetap berdiri di tempatnya ketika ibunya menarik tangannya dengan semakin keras, sementara itu Tuan Kim sudah membuka pintu mobilnya dan mendorong pundak Suho untuk segera masuk. Suho terus berusaha untuk memberontak, tapi hasilnya sia-sia. Ia hanya bisa menurut pada orang tuanya itu, sementara tatapannya masih tertuju pada Hyemi yang tersenyum lebar pada Jongwoon. Pemandangan yang tidak disukainya. Ketika pada akhirnya mobil sedang milik ayahnya itu keluar dari halaman rumah keluarga Park, tatapannya masih tertuju pada Hyemi dan kemesraannya dengan Jongwoon. Dalam hatinya ia kembali bersumpah akan merebut Hyemi, apapun caranya.

 

 

-to be continued-

 

18 responses

  1. liyahseull

    huaaaaa cerita nya makin seru kak -**

    itu yesung sama hye mi nanti bakal bneran jatuh cinta kan? fufufufu gak sabar nunggu nya~

    dan, itu kyu knp dgn mudah nyium sohee -,-
    ><" pasti nanti kyu nya ngenes kalo hye mi n jongwoon udah bersatu /? hohoho

    ditunggu deh next part nya, fihting yah kak~

    July 9, 2013 at 7:19 pm

  2. Ayunie CLOUDsweetJewel

    Aigo, si Suho itu nyebelin banget. Hadeuhhhh…. Kira-kira apa yg bakal dia lakukan buat misahin Jong-Mi? jadi ingat Sehun di The Queen. kkkk

    July 9, 2013 at 8:28 pm

    • haha dia ketularan si sehun XD

      July 10, 2013 at 9:06 am

  3. lee

    Dari pura2, jadi beneran jatuh cinta nie ntar mereka… Tapi hati2 ama suho tuu!!!
    Lanjut thor

    July 10, 2013 at 12:13 am

  4. Cloudy824

    Suho ngebet bener astagaa -____-
    Jongwoon nya udah mulai berani cium2 tangan hyemi…….. Aseekkkkkk *lohh?

    Hahahahha ….
    Ditunggu part selanjutnya thor 😉

    July 10, 2013 at 6:15 am

    • Hehe namanya juga terobsesi, tapi di sinikan cuma fiction. nah aslinya tuh Suho ngebet sama author XD XD *plakk*
      Thanks anyway ^^

      July 10, 2013 at 8:53 am

  5. suho menakutkan,
    kyu knp jd pria yg ”egois” gini z???
    Q shok ktk tau low saengi bkn profesi jongwoon sbg ”dokter kandungan”
    Mengejutkan.
    Tp yg jd pertanyaan d otakq adalah
    Tekateki tentang judulnya blm tergambarkan d part nie.
    Ok d tunggu part slanjutnya z..

    July 10, 2013 at 12:43 pm

    • karakter Suho+kyuhyun cuma buat kebutuhan alur kok hehehehehe *ketawa tanpa dosa* Saya juga sayang mereka kok, gak ada maksud apa2 hehe…
      Nggak tau kenapa pengen banget jadiin Yesung sbg dokter kandungan XD
      Ttg judulnya liat part terakhir XD *bow*
      gomawo~

      July 11, 2013 at 1:25 am

  6. fiuhh…. oke, siap untuk comment ^^~
    suho-ssi, awas klo km melukai jong woon se-0,01 inch ajah… *siap perang with ddangko brothers plus kkoming n melo*
    baca karakter Kyu disini jadi inget sm Park Jung So di LoO kkk~
    aaah, msh blm ngerti knp Jong Woon nerima perjanjian 1/2 gila tersebut… ==a
    Kyu, awas yya klo nyakitin Jong Woon… colok mata.a nii

    cant wait for the next part until the end part XD

    July 10, 2013 at 3:22 pm

    • Hehehehe kan dari leader sifatnya nurun ke magnae XD
      gomawo ^^

      July 11, 2013 at 1:26 am

  7. ah keren suka banget sama karakternya kyu disini haha
    nextnya cepetin ya ifa ^^

    July 10, 2013 at 4:17 pm

    • mwo? haha kayaknya cuma kamu deh yg suka karakter kyuhyun di sini XD
      gomawo ^^

      July 11, 2013 at 1:27 am

  8. Iyoung Gaemfly407

    Waw, permainan di mulai,, kita lihat sampai di mana kepura-puraan yg Jong Woon-Hyemi jalankan akan menjadi sebuah jembatan untk mmprsatukn mreka,, dan Kyu sprtinya hrus dgn spenuhny mencintai Soon Hee!! Dan Suho spertinya akn berakhir di rumah sakit jiwa kekeke~
    Slalu d tnggu next part’ny^^ fighting!!

    July 12, 2013 at 3:51 am

    • Jujur yaah, saya sebel liat ketikan saya sendiri *laaah* abis kesel kok Jong-Mi mesra-mesraannya cuma pura-pura >< Huhuhuhuhuhu TT.TT
      Bener!!! Kyu harus mencintai Soonhee, apalagi author(?). Woah, nasib suho nggak jauh-jauh dri Sehun di the queen yak. hahahaha XD
      thank youuuu~~~ :*

      July 12, 2013 at 6:38 am

  9. fitria

    ih,suho tuh orang obsesif bgt deh*ngeri jdinya. Tapi senyum gaje nie baca jongwoon-hyemi udah kaya gitu. Gak sabar juga buat kyu jd cemburu sama hyemi. Oke,bagus thor

    July 26, 2013 at 11:00 am

    • Ehehehe… iyap, tapi kasian juga kalo liat suho yang aslinya. Gila! nggak cocok sama sekali sama karakternya di sini >< *mianhae oppa*
      Wah suka liat Kyuhyun cemburu yah? hehe… thanks yah 😀

      July 26, 2013 at 11:31 am

  10. 2425yy

    Suho maksa amat y, kaya ababil (abg labil) gtu, hehehhe
    Suka.jong woon dsni, dokter kandungan y, trus kesannya ramah dsni, tp rindu karakter dingin ny, 🙂

    October 11, 2014 at 9:57 am

Leave a comment