You are a great person if you ready to fall when you try to jump

Missing You [Sequel of “Stay”]

missing you_cover

Missing You [Sequel of ‘Stay’]

.

.

Author: Ifa Raneza

Main Cast: Yesung, Park Hye Mi (OC)

Genre: Romance, Hurt, Family

Rating: PG-17

Length: ficlet

Song: 2NE1 – Missing You

.

.

 

Hyemi tersenyum menatap wajah putri kecilnya yang tertidur di dalam dekapannya, sembari merapatkan jaket berwarna merah muda yang melindungi tubuh kecilnya dari udara dingin. Mereka baru saja kembali dari taman yang tidak jauh dari kediamannya. Itu memang sudah kebiasaan Hyemi sejak Hyewoon—putri kecilnya—berusia satu tahun.

Sudah pukul lima sore dan sebelum Jungsoo mengomel karena Hyemi belum membawa putrinya pulang, wanita itu memilih untuk kembali ke rumah. Apalagi Hyewoon sudah tertidur sejak beberapa menit yang lalu dalam perjalanan pulang. Kakaknya itu memang sangat protektif terhadapnya, terutama terhadap Hyewoon. Ya.. selain Jungsoo, siapa lagi yang peduli pada mereka? Orangtua Hyemi telah meninggal beberapa tahun lalu, dan suami… ia tak lagi memikirkan hal itu. Terlebih ketika orang itu memilih untuk melangkah keluar dari kehidupannya.

Sejak rumah tangganya hancur setahun yang lalu, Hyemi tidak mau lagi ambil pusing tentang asmara. Ia lebih memilih menjalani kehidupannya seperti biasa dan menjadikan Hyewoon sebagai prioritas utamanya sekarang. Sejujurnya setelah Hyewoon lahir, kehidupannya terasa lebih ringan. She’s a little angel that God sent for her.

Tap.. tap.. tap.

Hyemi tiba di depan pintu rumahnya. Tidak ada orang lain di rumah, ia tahu. Sejak ia bercerai dengan mantan suaminya, Hyemi memilih untuk tinggal berdua saja bersama Hyewoon. Hasilnya Hyemi berhasil melupakan orang itu.

Tapi detik ini ia melihatnya lagi.

Ya, orang itu.

Orang yang sudah meninggalkannya dan menghancurkan segalanya.

“Kim.. Jong Woon?”

.

.

Don’t be so comfortable like that
Because we’re still strangers
Don’t rush me like a child
Because it haven’t started yet
I dont like the youth’s love like playing
with fire

.

.

 

“Kim.. Jong Woon?”

Setelah dua jam menunggu, akhirnya Jongwoon dapat mendengar suara itu. Suara yang sejak setahun lalu tak dapat lagi ia dengar, suara yang dulu selalu menyapa indera pendengarnya. Dengan degup jantung yang mulai memburu, pria itu berbalik dan mendapati seorang wanita dengan tatapan tak percayanya yang tertuju pada Jongwoon. Serta seorang balita yang tengah tertidur di dalam dekapannya. He’s angel. Their angel.

Long time no see, Park Hye Mi. I miss you actually,” ucapnya berusaha dengan nada senormal mungkin. Meski dalam hatinya ia tengah mengutuk dirinya sendiri karena pernah menghancurkan surga yang pernah dikecapnya.

Yeah…” Hyemi membuang pandangannya ke arah lain. Ia segera berjalan melewati Jongwoon dan membuka kunci pintu rumahnya dengan sedikit kesulitan karena Hyewoon di dalam dekapannya. Mungkin hal yang paling tepat untuk ia lakukan saat ini adalah menghindar dari Jongwoon.

“Park Hye Mi…” Hyemi berhenti melangkah ke dalam rumahnya. Ia berhenti tepat di ambang pintu. “I just want to see our daughter. I never see her before.

Hyemi mulai menarik nafasnya dalam-dalam.

Sekali ini saja.

Untuk Hyewoon…

Baiklah untuk sekali ini saja.

Ia menggeser posisi berdirinya, memberi jalan bagi Jongwoon untuk masuk. “Of course.”

.

.

 

“Apa kau mengubah letak perabotan di rumah ini? Rasanya sedikit berbeda tapi suasananya masih tetap sama,” Jongwoon memulai pembicaraan setelah lima menit terjebak dalam hening.

Hyemi hanya mengulas senyum tipisnya. Rasanya banyak sekali hal-hal yang sudah Jongwoon lewatkan di rumah ini. Terlebih saat-saat bersama Hyewoon yang faktanya belum pernah bertemu dengan ayahnya sejak ia dilahirkan ke dunia.

“Seharusnya aku datang lebih awal supaya bisa bermain bersama si kecil ini,” tambahnya lagi sambil mengelus pelan punggung tangan Hyewoon yang kini masih tertidur di pelukan Hyemi. “Jadi.. siapa namanya?”

“Hyewoon,” jawab Hyemi. “Kim Hye Woon.”

Jongwoon ber-oh singkat. Ia kembali menatap wajah mungil putri kecilnya. Tanpa ia sadari sudut-sudut bibirnya terangkat ketika menyadari ada sosok dirinya di dalam wajah malaikat kecil itu.

“Kau menggunakan namaku untuk nama anak kita,” ujarnya pelan, terlalu lirih. Ada sesuatu yang terasa perih di dalam dadanya, seperti merobek hatinya dan membuka luka yang dulu pernah tersimpan di sana. “Aku tidak pantas untuk itu.”

“Jangan berkata seperti itu. Bagaimana pun juga kau adalah ayahnya,” sahut Hyemi cepat.

“Hyemi-ya…”

Ne?”

“Kau tidak pernah bilang bahwa kau hamil sebelum kita bercerai.”

.

.

I’m just shaking a bit, but I’m okay
No, the truth is
I still hate you, you who left me
My cold heart is still

.

.

 

“Kau tidak pernah bilang bahwa kau hamil sebelum kita bercerai.”

Mata Jongwoon tertuju tepat pada bola mata Hyemi yang terlihat terkejut mendengar pertanyaannya. Tapi beberapa saat kemudian bola mata Hyemi berangsur-angsur cerah. Senyum kecil terukir di bibirnya. Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi sekarang, pikirnya.

“Awalnya aku juga tidak tahu tentang kehamilanku. Hal itu kuketahui beberapa minggu setelah kita bercerai, dan saat itu kau sudah pindah ke Thailand untuk membuka perusahaan baru di sana,” jawab Hyemi seraya mengecup puncak kepala putrinya yang sedikit bergerak di dalam dekapannya.

“Tapi kau bisa memberitahuku saat itu,” ucap Jongwoon pelan dengan tatapan berharap—mungkin? Ia benar-benar tidak habis pikir dan merasa sangat bersalah saat tahu Hyemi melahirkan darah dagingnya beberapa minggu yang lalu. Apalagi dia tidak pernah tahu bahwa mantan istrinya itu pernah mengandung anaknya.

“Maaf…” bisik Hyemi. “Saat itu yang kupikirkan hanyalah.. aku harus tetap maju. Aku harus tetap menjalani kehidupanku meski tanpa kau. Saat itu yang kurasakan padamu hanya… kebencian.”

Jongwoon membeku sesaat. Ya, Hyemi pantas membencinya.

“Itu wajar, aku memakluminya,” sahut Jongwoon dengan senyum pahit yang sangat dipaksakan tentunya. “Tapi perlu kau ketahui setelah kita bercerai… aku tidak bisa menemukan wanita lain yang lebih berarti dibanding kau. Aku—”

Hyemi diam menunggu kelanjutan kata-kata Jongwoon yang sengaja ia gantungkan. Jantungnya berdegup kencang. Antara menginginkan kenyataan Jongwoon merindukannya dan Jongwoon tidak merindukannya. Entahlah, tapi jujur saja ia cukup senang dengan pertemuan tak terduga mereka kali ini.

.

.

Missing you… Missing you…
Missing you… Missing you…
Missing you…

.

.

 

“Aku merindukanmu, Hyemi-ya.. Sejujurnya aku ingin kau kembali padaku. Bisakah?”

Akhirnya Hyemi dapat mendengar kelanjutan kata-kata dari mulut pria di hadapannya itu. Jantungnya semakin berdegup kencang. Itu adalah kata-kata yang sangat diinginkannya untuk keluar dari bibir Jongwoon. Tapi… bisakah? Bisakah Hyemi melupakan rasa sakitnya luka yang dulu Jongwoon goreskan padanya?

Aku juga merindukanmu, Jongwoon..

Sungguh.

 

“Aku tahu akulah orang patut disalahkan dalam masalah ini. Aku memang pria yang tidak tahu diri, aku—”

Semua kalimat hujatan ia keluarkan untuk dirinya sendiri. Mata Jongwoon tak lagi terarah pada wajah Hyemi yang kini semakin tertunduk. Matanya menatap lantai ubin di bawah pijakannya, menatap nanar entah pada apa.

“Aku ingin kembali seperti dulu, sungguh.. Jeongmal mianhae, Hyemi-ya..”

Tapi apa aku bisa…?

Apa aku bisa melupakan rasa sakit itu?

Apa aku bisa melupakan kesalahanmu yang pernah meninggalkanku?

 

“Seandainya aku bisa memutar waktu, aku pasti akan memperbaiki kesalahanku di masa lalu. Agar aku bisa kembali padamu dan menutup luka hatimu.

“Ya, jika kau bisa memutar waktu…” Hyemi mulai bersuara. “Aku akan sangat berharap kau mau benar-benar meninggalkan wanita-wanitamu yang lain, dan mau menerimaku apa adanya. Aku harap kau mau membina rumah tangga dengan serius. Aku harap.. aku tak akan mengecap pahitnya perceraian selamanya.”

Jongwoon menatap nanar pada wajah Hyemi yang terlihat sedikit memerah. Ia menahan tangisnya, Jongwoon tahu itu. Ia mengenal wanita ini, ia sangat mengenalnya, melebihi orang-orang terdekat Hyemi sekalipun.

“Tapi…” Hyemi mengulas senyumnya sekali lagi. Dan kali ini bukan senyum pahit yang dipaksakan, melainkan senyum tulus. Tapi ada yang sedikit berbeda di dalam senyum itu. Entah apa.

“Mungkin lebih baik jika kita tetap seperti ini saja. Aku sangat menikmati kehidupanku yang sekarang. Lagipula aku tidak sepenuhnya sendiri. Masih ada Jungsoo oppa dan istrinya—Raeka eonnie yang sangat menyayangiku. Dan tentu saja aku masih memiliki Hyewoon di sampingku.”

Hyemi melebarkan senyumnya dan menepuk pelan pundak Jongwoon yang masih terpaku di tempatnya. “Jangan mengingat masa lalumu, Jongwoon-ah. Kita juga perlu menemukan kebahagiaan kita masing-masing, bukan? Oh ya, mulai saat ini kau boleh menemui Hyewoon kapanpun kau mau. Hyewoon akan sangat senang mengenal ayahnya,” tambahnya yang membuat senyuman di bibirnya itu menular pada Jongwoon.

Benar.. mungkin akan lebih baik jika seperti ini saja. Jongwoon tidak perlu takut meyakiti Hyemi. It’s better to move your life on.

So glad to hear that.

.

.

The love of my young days is ending
like this
You have to be happy
Even if a long time passes by, we’ll still
remember each other
Those times when there was still “us”

.

.

END

 

Note: So sorry for the typo(s) and yeah, I’m back from my hiatus \m/ Let me see your opinion in my comment box? .__.)a

KAMSAHAMNIDA~ ^^

24 responses

  1. kyaaa Jong Woon-ah *peluk membabi buta*
    abis makan apa? kok english-nya lancar banget?? *digigit melo*
    hehehe

    hoaa… ternyata Hyemi.a hamil? *nods2*
    ckck, ini seharusnya ayu ting2 baca ff ini =3=

    kyaa… welcome author *peluk Jong Woon #eh*

    December 16, 2013 at 6:20 am

    • kyaaaa eonnie *cipok eonnie membabi buta*?
      bukan eon, itu bukan englishnya jongwoon yang lancar, kan aku yang nulis #plakk ‘-‘)/

      huwa ini nggak niru ceritanya ayu tingting kok, ide cerita ini udh lama dapetnya tapi baru sekarang berhasil ditulis .___.)a

      so ayu tingting yang niru cerita aku(?) wks XD
      thanks for reading~! :***

      December 16, 2013 at 6:31 am

  2. oh tnyata hyemi hamil?? beneran kejem si jong woon. nyesel juga kan akhirnya?? tp kasian juga liat dia ditolak gt 😐
    ifa, ini msh ada sequelnya ga?? 🙂

    December 16, 2013 at 6:54 am

    • yaah penyesalan memang selalu datang belakangan T^T *pukpuk Jongwoon*
      untuk sequel sepertinya tidak ada wkwkwk
      makasih ya udah baca ^^

      December 17, 2013 at 1:23 am

      • sama2 🙂

        hmm yauda deh gapapa ga ada sequel 🙂

        oya, kamu kelahiran th brapa ya? aku lupa, hehe

        December 17, 2013 at 3:45 am

      • aku 97 eon wkwk

        December 17, 2013 at 3:48 am

      • wah masih muda 😀

        okedeh, keep writing ya. ku tunggu karya2 selanjutnya 🙂

        December 17, 2013 at 4:08 am

      • haha dulu aku merasa muda tapi sekarang tidak lagi, aku sudah tua(?) ;;A;;
        iya makasih kakak~ 😀

        December 17, 2013 at 4:37 am

  3. liyahseull

    kyaaaaaa. Baby jongwoon ie is back. Ifa is back \^_^/ Welcome back :*

    Oiyah. Baby tetep dikasih makan apa unn? Kok Inggrisnya lancar *dubrak hahaha kereeeeennnn.

    Hihihi like that is better ^_^ gak ada yg bakal terluka lagi 🙂

    Lama gak update, ff mu makin indah saja unn 🙂

    December 16, 2013 at 3:57 pm

    • aaaa I’m back chagiyaaa :** (?)
      wkwk itu selama hiatus saya kasi makan kamus B.Ing biar pinter(?) wkwk

      aduh makasih saengie, aku jadi terhura(?) hahahaha XD
      thank you~~~

      December 17, 2013 at 1:26 am

  4. why alwys sad ending(?)

    December 17, 2013 at 3:14 am

    • hanya itu yang selalu terlewat di otakku wakakakak XD
      makasih ^^

      December 17, 2013 at 3:23 am

  5. te2p j mereka akhir’a sendiri2,
    lowpun msh d pengikat d antara mereka.
    Tp mereka sudah tidak satu lg
    Poor KJW

    December 22, 2013 at 6:53 am

    • iya, seenggaknya disini hubungan mereka sudah membaik. nggak kayak di cerita yang sebelumnya. ^^ makasih udah baca

      December 24, 2013 at 6:53 am

  6. cya

    Kok..kok….ga dibikin balikan huweeee TvT feelnya dapet bgt ini…hiks antara masih suka dan takut tersakiti lagi. Dan abang jongwoon yg masih ababil antara cinta sama obsesi sok ke-playboy-annya, harusnya ada sequel lagi tp jangan membuat bak mandi jadi bersih krn aku kurasin mulu abis baca ni ff haha

    December 24, 2013 at 4:11 pm

    • aku belum dapet ide buat yang happy end ‘-‘ wkwkwk
      Yah gapapa lah, itung2 bantuin emak dirumah jadi kan ngga perlu repot2 nguras bak mandi :v
      thanks udah baca+komen^^

      January 2, 2014 at 6:29 am

  7. awalnya gue seneng baca ‘Stay’ yang bikin gue harus nguras bak airmata itu, langsung dapet sequelnya ‘Missing You’ kirain bakal happy ending, eh taunyaa.. pisaah lagi TT.TT
    Kayaknya FF kamu isinya Angst semuaa ya??
    Tapi aku suka kok.. Banget malah 😀

    December 29, 2013 at 2:42 pm

    • ahahahaha benar chingu, aku emang suka nulis angst tapi gak suka baca angst T.T hehehehe
      thanks for reading+comment ^^

      January 2, 2014 at 6:34 am

  8. yumi

    yah mereka kok gak kembali bersama eon,,

    January 3, 2014 at 5:07 am

  9. Huuaaa akuu kira akan bersatu lagi mereka..
    Hhehe..
    Tapi bagus ko..

    Mungkin itu menjadi lebih baik…
    Ehhe

    January 10, 2014 at 5:22 am

  10. rinduku terobati…….

    uuuuppss…….miss him a lot…!

    urrie jong woon still ………mempesonaa……aaaahhh…!!

    February 4, 2014 at 3:07 am

  11. bubu

    ya author dikirain saya mereka mau balikan lagi ,kurang panjang,.tp aku suka..

    May 17, 2014 at 10:57 am

  12. fitri hajizah

    ternyata Hyemi hamil anaknya Jongwoon, dan Jongwoon baru tau pas anaknya udah lahir.
    Hyemi ga mau kembali sama Jongwoon, ywdh Jongwoon oppa ga usah sedih, Jongwoon oppa sama aku aja. hahaha *di timpuk author*

    May 31, 2014 at 5:03 am

    • Hahahaha xD *timpuk pake ddangkoma*

      June 3, 2014 at 10:12 am

Leave a comment