You are a great person if you ready to fall when you try to jump

Everything Will Be Better

Everything Will Be Better [Breakable’s Sequel]

.

.

Author: Ifa Raneza | Cast: SJ’s Kyuhyun, Lee Hye-Ah (OC) | Genre: Romance, Marriage Life | Rating: PG-15 | Length: ficlet | Previous story: Breakable | Song: Agnes Monica–Things Will Get Better

**

 

Hye-ah akan jatuh jika saja Kyuhyun tidak segera datang dan menahan kedua pinggangnya. Kursi yang digunakannya untuk menggapai vas bunga di atas rak tidak seimbang, bukan hanya vas itu yang akan jatuh tapi juga Hye-ah.

“Kau bisa memanggilku jika membutuhkan sesuatu, Hye,” ujar Kyuhyun sambil membantu Hye-ah turun dari kursi itu. Hye-ah hanya membalasnya dengan tertawa pelan.

“Aku masih bisa mengerjakannya sendiri, Kyu.”

Wanita itu berlalu melewati Kyuhyun, sedangkan Kyuhyun hanya bisa diam memandangi punggung Hye-ah yang semakin menjauh. Sejak dulu wanita itu selalu saja mengatakan ‘tidak’ setiap kali Kyuhyun menawarkan bantuan. Di setiap Hye-ah memerlukan sesuatu, Kyuhyun selalu berusaha ada untuknya. Hanya saja Hye-ah yang seringkali menolak dan membuat pria itu merasa dirinya tidak dibutuhkan.

.

.

I’m the one that’s always been here

Even thru the darkest nights

And brave the tide for you

And me

.

.

“Tidakkah kau merasa rumah ini sangat sepi?”

Hye-ah mengawali pembicaraan. Kyuhyun menoleh seraya meneguk tehnya, melihat Hye-ah yang kini tengah menatapnya penuh arti. Sialnya Kyuhyun tidak tahu jawaban dari arti tatapan itu.

“Kalau saja aku berhasil melahirkan anak kita setahun yang lalu, pasti akan sedikit berisik di sini,” ucapnya lagi, membuat Kyuhyun tersedak.

Kyuhyun terbatuk-batuk keras dan Hye-ah hanya bisa mengusap punggungnya untuk membantu pria itu. Tatapan Kyuhyun kini menajam.

“Maksudmu?”

Jelas Hye-ah tahu Kyuhyun telah mengerti maksud ucapannya. Ia tak perlu lagi menjawab pertanyaan singkat itu.

Rahang Kyuhyun mengeras. “Hye…” bisiknya sebelum menggenggam tangan Hye-ah yang berada di sebelah tangannya. “Berapa kali kukatakan, aku tidak memerlukan hal lain selain dirimu.”

Dada Kyuhyun naik turun, memompa oksigen ke dalam paru-parunya yang kini mulai terasa menghimpit dadanya. Ia kira masalah ini tidak akan mereka angkat lagi menjadi topik pembicaraan, tapi ternyata Hye-ah masih memikirkan masalah itu.

“Sampai kapan, Kyu?”

“Sampai aku tak sanggup lagi untuk mencintaimu, dan kurasa hal itu mustahil terjadi.”

Kyuhyun menarik belakang kepala Hye-ah dan secepat kilat menempelkan bibirnya pada dahi wanita itu. Tak lupa mengacak pelan susunan rambut hitam milik Hye-ah dan meninggalkan lengkungan indah di bibir wanita itu.

“Aku hanya membayangkan jika kita benar-benar memiliki anak,” sungut Hye-ah sambil mencebikkan bibir bawahnya. Terlihat sedikit kesal.

Ya, aku tahu ke mana arah pembicaraanmu. Jangan pernah ungkit masalah itu lagi, arraseo?”

Hye-ah mengangguk sebelum ia membenamkan diri dalam pelukan hangat Kyuhyun. Satu tahun masih terlalu singkat bagi Hye-ah untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa dirinya masih sangat dibutuhkan di keluarga kecilnya ini.

Sejak rahimnya diangkat setahun yang lalu, ia merasa dirinya tak lagi berguna. Ia tidak bisa menjadi istri yang baik. Seribu kali Kyuhyun berjanji akan selalu bersamanya, seribu kali pula Hye-ah kembali ragu.

Akankah mereka bisa bertahan?

.

.

All I ever needed was you

You never have the worry at all

What happen to us

What happen to love

.

.

Chukkae, Eonnie. Putrimu lucu, cantik seperti dirimu,” puji Hye-ah sambil mencubit pelan pipi si gembul Yoochan yang berusia belum genap sehari.

Pagi tadi mereka mendapat berita kelahiran cucu pertama keluarga Cho. Dan dengan naluri wanitanya, Hye-ah segera menghambur ke arah Kyuhyun yang baru saja membuka matanya. Ia merengek-rengek untuk segera berkunjung ke rumah sakit dan melihat keponakan pertamanya itu. karena urusan kantor yang harus segera diselesaikan, pria itu hanya bisa mengantar Hye-ah tanpa bisa ikut melihat keponakan mereka.

“Aku ingin sekali menjadi dirimu, Eonnie. Pasti senang sekali memiliki anak selucu itu,” gumam Hye-ah yang membuat Ahra—kakak Kyuhyun—terpaku.

“Kenapa tidak coba mengadopsi anak?” Ahra mencoba bertanya dengan sangat hati-hati, sementara suaminya tengah menatapnya dengan tatapan was-was. Takut jika Hye-ah akan kembali rapuh dengan kalimat tersebut.

“Aku…” Hye-ah menggaruk tengkuknya. Senyumnya menipis. Ia selalu memikirkan hal itu, tanpa ia utarakan pada Kyuhyun selama ini. Tapi ia kembali meragukan sesuatu, apa Kyuhyun mampu bertahan bersamanya? Sampai kapan? Dan ia juga tidak mau anak adopsi mereka menjadi korban jika suatu saat mereka berpisah.

“Aku belum yakin, Eonnie. Aku ragu, aku tidak terlalu baik dalam mengurus anak-anak.” Bohong. Ahra tahu Hye-ah berbohong. Tidak ada wanita yang akan menolak jika ia diberi kesempatan memiliki anak.

“Aku yakin Kyuhyun akan setuju dengan usulan itu,” ujar Ahra sambil mengulas senyum lembutnya.

Hye-ah tersenyum. “Ya, Kyuhyun pasti senang,” gumamnya lagi.

Pikirannya kembali menerawang, ia ingat saat berita kehamilannya dulu terdengar oleh Kyuhyun. Pria itu terlihat bahagia. Dan Hye-ah juga ingat saat Kyuhyun lebih memilih menggugurkan kandungannya daripada mengorbankan dirinya. Ia ingat. Dengan sangat jelas.

.

.

Every step seems just a lil better

Lil mistakes don’t really seem to matter

I want that going ok

As long as I got you and you got me

.

.

Malam ini Kyuhyun pulang lebih awal. Dia sengaja membantu Hye-ah memasak makan malam, dan tidak menerima penolakan apapun.

“Aku mengobrol banyak dengan Ahra eonnie tadi pagi,” ujar Hye-ah sambil mengaduk sup yang sedang dipanaskannya.

“Mm.. Lalu?”

“Dia menyarankan kita untuk mengadopsi anak,” sahut Hye-ah. Setengah bimbang, apa Kyuhyun setuju dengan usul itu?

“Lalu?”

Hye-ah mendesah berat. Ia mematikan kompor dan melepas celemeknya.

“Aku menanyakan persetujuanmu, Kyuhyun-ah.”

Kyuhyun berbalik, melepas celemeknya dan menghadap Hye-ah.

“Kau tidak perlu menanyakannya lagi, aku sudah pasti akan setuju,” ujarnya seraya mengembangkan senyum.

Jeongmal?” Hye-ah bertanya dengan mata berbinar. Senyumnya melebar tatkala Kyuhyun mengangguk pelan. “Gomawo, Kyu!”

Kyuhyun merasakan tubuhnya mundur selangkah saat Hye-ah menghambur memeluknya. Senyumnya semakin melebar, entah kapan terakhir kalinya Hye-ah seceria ini. Mungkin sebelum kandungannya digugurkan? Entahlah, tapi yang pasti Kyuhyun yakin untuk ke depannya ia tak akan lagi kehilangan istrinya yang ceria seperti ini.

.

.

I’ve been saying to myself be stronger

Like work it out; its gonna take a lil bit longer

As long as I got you, you got me, you say

Things will get better

.

.

Hye-ah mulai bertanya-tanya. Sejak kapan ia mulai telaten mengurus seorang bayi? Ini sudah minggu kedua ia dan suaminya mengadopsi seorang bayi laki-laki dari sebuah panti asuhan. Dan ia terlihat begitu antusias, juga bahagia. Kyuhyun hanya bisa tersenyum dari balik pintu kamar saat diam-diam memerhatikan Hye-ah mengurusi bayi mereka itu.

“Sepertinya si kecil semakin sehat saja, berat badannya naik dua kilogram sejak kita mengadopsinya,” ujar Kyuhyun yang secara tiba-tiba merangkul istrinya itu sesaat setelah Hye-ah menidurkan bayi mereka di dalam boks bayi.

Hye-ah mengangguk setuju.

“Kau senang?” Kyuhyun menyandarkan dagunya pada pundak Hye-ah. Menatap wajah itu dari samping dan menunggu jawaban yang terlontar dari bibirnya.

“Tentu saja. Bukankah ini impianku?”

Kyuhyun menggeleng cepat. “Impian kita,” ralatnya.

“Kyu…” Hye-ah berbalik, kini menundukkan kepalanya dan menghindari tatapan Kyuhyun. “Aku.. Kita…”

“Semuanya akan baik-baik saja, semua keraguanmu itu tidak akan pernah terjadi,” potong Kyuhyun yang membuat wanita itu menatapnya bingung. Seolah ia bisa membaca pikiran Hye-ah. “Setelah ini, semuanya akan baik-baik saja. Aku tidak akan menyerah untuk meyakinkanmu agar tidak putus asa.”

Senyuman itu menular pada Hye-ah. Meski ragu itu masih tersisa, tapi Hye-ah tak lagi memiliki alasan untuk ‘berpihak’ pada keraguannya. Akan sangat tidak adil jika ia lebih percaya pada rasa ragunya dibandingkan suaminya sendiri, pria yang selama ini telah melewati banyak susah dan senang bersamanya.

Gomawo, Kyu…”

.

.

END

 

**

 

Note: AAAAAAA ini sequelnya failed T_T Lagi kena writer block dan masih mencoba untuk menulis cerita yang kebanyakan ‘tragis’ (?) wkwk. Fuuh blog sendiri udah kayak kuburan, lama nggak diisi. Dan dengan ini saya berusaha untuk kembali menghidupkan (?) karakter menyedihkan saya #PLAK XD. Comment juseyo, jangan biarkan saya tenggelam dalam rasa penasaran (?)

-KAMSAHAMNIDA~! ^^

4 responses

  1. hye-ah, gausah ragu lg sm kyuhyun. jelas dia cinta bgt sm kamu 🙂
    di ff ini, image kyu brubah ya. from devil to be an angel 😛 wkwk

    February 14, 2014 at 11:27 am

  2. yeah… everythngs gonna be alrnght
    asal tetap saling percaya…looooveee

    February 14, 2014 at 11:48 am

  3. Rasty Resty

    Ahhhh sudah lama ga kesini…
    Lamaaaaa bgt kyaknya ternyata udh ad banyak ff
    Mau tour dulu deh…

    February 16, 2014 at 3:01 am

  4. suka banget sama kyuhyun disini 🙂
    hye ah jngan ragu lagi dong sma kyu 😀

    February 16, 2014 at 6:17 am

Leave a comment